3.7.12

Mahasiswi S2 Teknik Perminyakan (Part 2)

Langit dari depan Gedung Teknik Perminyakan
Dua tahun sudah saya kuliah di S2 ITB Teknik Perminyakan. Saya pernah menulis dasar pilihan saya sekitar 1.5 tahun yang lalu. Setelah 1.5 tahun, apa yang terjadi?

Tahun pertama saya lalui seperti orang zombie. Hidup segan, mati tak mampu. Dengan dua nilai E di Semester pertama (bukan sesuatu hal yang patut dibanggakan, tapi penuh dengan pelajaran), membuat saya harus mengambil salah satu keputusan penting dalam hidup saya. Mengundurkan diri dari pekerjaan.

Semester 2 berjalan dengan merangkak, masih tak mengerti apa yang saya pikirkan. Namun, alhamdulillah nilai jauh lebih baik. Semester 3 adalah titik balik dalam kehidupan per-S2-an saya. Sedikit demi sedikit saya merangkak dan mengejar, walau tetap tidak semantap teman-teman saya, akhirnya saya menemukan poin-poin menarik yang dapat membuat kuliah menjadi sedikit banyak menyenangkan. Dua nilai E saya akhirnya terhapuskan di semester ini.

Saya mengundurkan diri dari pekerjaan saya di Semester 3, dengan berbagai pertimbangan yang Insya Allah matang saya pikirkan. Keputusan ini saya ingat adalah salah satu dari sedikit keputusan penting yang membuat hati saya terasa sangat ringan. :)

Selalu ada penyesalan dan banyak pelajaran yang saya ambil dari kedua masa studi saya di ITB (S1 dan S2). Tapi secara keseluruhan, saya senang dengan rangkaian pengambilan keputusan yang saya ambil. Konsekuensi dari setahun pertama kuliah seperti zombie (kuliah dengan 1/2 hati) salah satunya adalah baru bisa bersosialisasi dengan teman seperkuliahan di tahun kedua. Terlambat memang, tapi cukup bisa dikejar (sepertinya sih :P). Bertemu dengan sekumpulan orang yang memiliki karakter-karakter yang jauh berbeda dibanding teman S1 atau teman kantor. Para abang, mas, dan mbak. Pertemanan penuh dengan asap rokok dan kopi. Tidak, saya tidak merokok, tapi saya jadi penikmat kopi instan akut. Hehehe..

SKS kuliah saya sudah habis, IPK akhir saya bisa dikatakan lumayan, sesuai dengan berbagai konsekuensi dan keputusan yang saya ambil. Apa yang membuat saya bertahan dan dapat melalui semua SKS kuliah? Murni logika. Saya berterima kasih pada 4 tahun kuliah S1 Teknik Industri untuk itu. Jika saya tidak punya logika, saya tidak tahu bagaimana saya bisa mengejar para abang, mas, dan mbak di Teknik Perminyakan. 

Sekarang tinggal 6 SKS thesis yang harus saya selesaikan. Seperti sindrom anak tingkat akhir pada umumnya dan sindrom deadliner akut, sampai saat ini saya masih bimbang mengambang dengan thesis saya yang ternyata banyak dan agak rumit (sepertinya).

Kendala pertama adalah teman diskusi. Sebagian besar teman saya tidak tertarik di bidang kebijakan dan/atau ekonomi energi, sebagian besar dari diri saya merasa tidak percaya diri untuk memulai diskusi lebih karena saya merasa belum cukup membaca dan mengejar tentang ilmu ini.

Kendala kedua adalah kemampuan membaca. Seringkali sudah saya ungkapkan bahwa saya mengalami degradasi kemampuan membaca, sementara untuk menguasai topik kebijakan energi, saya harus buanyaaak membaca. 

Terakhir, kendala terbesar. Kendala terbesar bagi saya (dan sebagian besar anak tingkat akhir) adalah diri sendiri. Thesis adalah sesuatu hal yang swa-pengaturan, swa-pengelolaan, swa-pengembangan motivasi. Semua sendiri. Saya hanya dapat bergantung terutama pada diri sendiri. Diri sendiri selalu menjadi kendala terbesar.

Jadi, siapapun yang sedang berniat dan akan mengambil jenjang pendidikan selanjutnya, seperti semua keputusan besar dalam hidup, keputusan ini tidak akan lepas dari konsekuensi. Semakin tinggi jenjangnya, semakin banyak faktor swadaya dan swa-tanggung jawabnya yang menjadikan keputusan ini akan menjadi semakin menantang tapi juga semakin menarik untuk dijalani. :)

Satu per satu, Mona. Kendala itu akan selalu meningkat dari masa ke masa, karena kemampuan kita untuk menyelesaikannya pun akan semakin meningkat. Allah itu Maha Besar dengan segala rencana-Nya.

Bismillah..

~ Mona Luthfina

10 comments:

  1. Nice insight, Monceu! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nice template juga gak, ay? Hehehe.. *penting abisss*

      Delete
  2. eh ini nama template-nya apa?
    hahahaha
    jelas2 banyak temennya yg lagi di ekonomi energi..
    sebenarnya sih bukan soal percaya diri mon, tapiiii belajar menerima kalo kita ini gak tau apa2 dan perlu bertanya.. banyak baca juga blm tentu percaya diri, karena makin dipelajari makin merasa gak tau apa-apa..
    ilmu kan kaya naik gunung, makin didaki makin merasa kecil.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Template Simple ala Blogspot, dimodifikasi oleh gw.. :)) *cuma bisa modif seginih, hihi..*

      Iya bu.. Baik bu.. :P

      Delete
  3. ahmad rofi' usmaniJuly 06, 2012 3:36 PM

    Mona, Bapak senang baca tulisan Mona kali ini. Mengapa? Karena Mona mulai mulai (ya, baru mulai) memahami beda antara mahasiswa S-1 dan mahasiswa S-2. Pendidikan di program S-2 dan S-3 pada dasarnya untuk mengantarkan mahasiwa untuk menjadi lebih mandiri dalam berbagai hal. Utamanya, dalam melakukan penelitian secara mandiri dan mengembangkan kemampuan diri tanpa banyak diarahkan para dosen. Juga, menjadi pengambil keputusan yang memiliki wawasan luas, dengan berpikir secara 360 derajat. Bravo, Mona!

    ReplyDelete
  4. Mbak mona, salam kenal mbak...
    Mbak, boleh minta email nya mbak, saya tertarik dengan s2 perminyakan itb, kalo boleh saya mau menanyakan beberapa pertanyaan pada hal tersebut,

    Thanks

    Warm Regard's

    ReplyDelete
  5. salam kenal mbak, saya rafli, saya berencana melanjutkan s2 perminyakan itb, adakah beasiswa untuk s2 perminyakan itb mbak ?. terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal, Rafli.

      Untuk beasiswa, setahu saya Total memberikan beasiswa untuk mahasiswa T. Perminyakan yang terpilih.

      Alternatif lain, mungkin bisa coba LPDP atau langsuung menghubungi ITB.

      Semoga membantu. :)

      Delete
  6. salam kenal mbak, saya ada rencana lanjut ke s2 perminyakan ITB juga tahun depan.
    Apa bisa kasih referensi buku2 yang dipakai utk kuliah nanti? Sukur2 ada link downloadnya juga :)
    Maksudnya supaya bisa curi start dicicil belajar dari sekarang jadi nanti gak terlalu kelimpungan. Makasih ya mbak :)

    ReplyDelete