22.2.09

Pertanyaan Hari Ini - Ingatkah Masa Sekolahmu?

Inget masa-masa sekolah dasar gak? Ada yang inget momen ketika kita sekolah (sekitar kelas 1 atau 2 SD) yang berhubungan dengan pelajaran dan pendidikan?

Kalau ada yang inget, lucky you.. Karena aku gak inget sama sekali belajar apa pas kelas 1 dan 2 SD selain momen-momen yang sangat gak berkaitan ama pelajaran dan pendidikan.

Salah siapa? Aku, gurunya, atau sistem pendidikannya? Kayaknya kombinasi banyak hal sih.. Atauuuu.. hal ini gak aneh dan salah sama sekali? Hmm.. But I do feel this is wrong..

Ah, antara miris, sedih, dan gemes..

~ Mona Luthfina

21.2.09

Just Random

Tak terasa sudah setahun aku lulus (18 Februari 2008)...

Kerjaan lagi lumayan bikin mumet tapi seru..

Besok ada acara kumpul keluarga besar Bapak. Horeeeee....

2 minggu menuju Java Jazz...

Bioskop-bioskop Bandung (21, XXI, maupun Blitz) filmnya gak ada yang menarik...

Lagi pengen beli buku resep jus, supaya ada variasi jus tiap hari...

Dietnya lagi berhenti.. Not in the mood for diet this week... Senin mulai lagii...

Apalagi yah..

~ Mona Luthfina begini begitu.. ini dan itu..

20.2.09

Kantor yang Sepi

Hari ini jadwalnya ke Jakarta. Tapi karena harus ke kantor dulu ngambil bahan, ke kantorlah aku.

Sampai di kantor, para mas dan bocah di ruangan yang aku tempatin belum pada datang. Baru kali ini (setelah pindahan kantor) aku melihat kantor yang kosong. Karena jendelanya menghadap ke timur, cahaya matahari pagi langsung masuk ke ruangan. Ah, susah dijelasin. Yang pasti, pagi ini aku mengalami 'wooww' moment di kantor. Hoho..

Sip ah, ke jakarta duluu..

~ Mona Luthfina

19.2.09

I am a Red Monkey?

Ok, aku jarang mengikuti hal-hal seperti ini. Tapi, ketika disuruh nyobain yang ini, nampak banyak yang mirip.. Ahahahahaha.... Yeah, ntah ini benar atau tidak, toh lucu juga buat dicobain..

Ini hasil punyaku.. Oia, tesnya bisa dicoba di sini.

Mona

26/07/1985

You are Red Monkey, whose simple and natural personality is easily understood by those around you.
You can make others feel safe.
You will take on any favor asked, and have a strong volunteer spirits.
Even if you get angry, you don't hold that against people for long time.
You are simple forthright person.
You are a person with sensitivity.
If you use this sensitivity at work and in hobbies, you will achieve great results.
You should learn a lot while young, and use that experience to help the society in the future.
You also possess great talent in carrying out matters and handling it efficiently.
You are a very active person.
You are smart and calculating.
You can be rather short tempered, and will not tell your true feelings.
This may make you bit lonely, so don't forget to have a broad mind.
You are a quick learner, so you will be favored by your boss.
But if there isn't a person who can set an example, you can not carry out work efficiently.
You may be suited to stay as number two than to stand at the top.
You are independent and keeps your own pace.
So it may be better to keep away from the impossible.
Because you are a popular person, you will be asked out by many people.
Try and turn down offers nicely, or you may disturb the living pace and your own personal relationships.
Your marriage fortune is very good.
You will do great as a housewife and also as the person committed to do good for the society.
~ Mona Luthfina

18.2.09

Belajar Chatting vs Belajar Jalan

Bapakku beberapa hari ini punya kesibukan baru, belajar chatting dan nanya gimana bikin account Facebook. Belajar dan nanyanya bukan ke aku, bukan pula ke adek. Tapi ke sodara-sodaraku yang lain. Hehehe.. Alasan Bapak adalah, "Mb Mona kalo diminta ngajarin suka gak mau.. Marah-marah mulu..". Alasanku adalah, "Bapak sih, lupa mulu...". Jujur, aku lebih gak sabaran dalam hal ini dibanding adek. Jadi, Bapak.. Ibu.. mungkin sebaiknya untuk hal perteknologian, Bapak dan Ibu boleh bertanya ke adek langsung. Hehehe..

Nah, tadi siang.. Mas Adit (salah satu dari banyak sodaraku), bilang.. "Mona, Bapaknya diajarin chatting dong.. Masak Bapak sendiri gak diajarin.." Ok, panjang obrolan ama Mas yang satu ini, intinya mas Adit adalah "Masak ama Bapak sendiri gak mau sabar buat ngajarin, dulu pas kamu kecil Bapak bisa sabar ngajarin kamu jalan."

Ahahaha.. Mas Adit dengan suksesnya memakai psikologi merasa bersalah yang selalu tepat dipakai untuk orang seperti aku. Apalagi untuk topik yang berhubungan dengan Ibu dan Bapak. Ahaha..

Another speechless moment.. Aku mengakui, untuk soal perasaan yang terkait dengan orang tua.. Apapun itu bentuknya (pembicaraan mengenai perasaanku dengan orang tua atau mengungkapkan rasa sayang dengan kata-kata kepada orang tua), selalu berhasil membuat aku speechless dan cuma bisa berkomentar, "Ahahahaha..." dan tertawa salah tingkah.. huhuhu..

~ Mona Luthfina

P. S. Mas, gak sanggup euy buat pernyataannya.. Gak bisa ekspresif kalo soal ini.. Hehehe..

Cerah

Nampaknya Bandung udah mulai musim semi (yeah, I wish there's spring season here). Hujan tidaklah sesering 2 minggu lalu. Langit kembali biru, walaupun gak sebiru di Makassar atau Balikpapan, tapi jelas lebih biru dari langit Jakarta.

Biasanya, langit yang indah bisa membuat moodku cerah. Semoga ini artinya moodku kembali cerah.

Horeee...

~ Mona Luthfina

P. S. Picture taken at McD and Dago Butik parking area (Simpang, pas mau naek angkot pulang).

Pertanyaan Hari Ini - Gak Masuk Akal

Pagi-pagi nonton Liputan6 SCTV, beritanya bikin miris semua..

1. Ada 2 orang siswi pelajar SMA yang berkelahi
2. Ada siswi yang mau masuk suatu geng, trus dia dikeroyok rame-rame sama para anggota geng (katanya sih syarat masuknya gitu)
3. Ada siswa SMA yang karena dia anaknya pendiam lalu sama teman-temannya dianiaya, diganggu, bahkan ditelanjangi dan direkam
4. Ada pensiunan polisi yang berniat melerai perkelahian antara dua pemuda, tapi jadinya malah dibunuh
5. Ada tetangga yang saling berkelahi

Kenapa pagi-pagi beritanya udah gini sih.. Dari sisi manapun gak masuk di akalku. Kenapa harus berantem sih, kenapa harus masuk geng yang mau masuknya aja harus dikeroyok dulu, kenapa sih gak bisa liat temen pendiem dikit langsung dianiaya kayak gitu, kenapa sih orang yang berniat baik malah dibunuh, dan kenapa tetangga yang harusnya akur dan saling membantu malah jadi berkelahi?

Aaaarrrggghhhh.. gak masuk akal..

Kenapa sih TV tuh kalau ngasih berita kebanyakan antara gosip, pembunuhan, penganiayaan, demo, dsb. Kenapa gak ngasih berita bahagia, jadi orang yang nonton terpacu untuk menjadi bahagia juga..

~ Mona Luthfina

16.2.09

Concequences

Masih tentang BIG Heart. Konsekuensi untuk memilih berhati besar kadang memang bukanlah konsekuensi yang menyenangkan. Seperti pada umumnya suatu keputusan, konsekuensi dari berhati besar ditanggung oleh si pemilik hati. Kadang hasilnya indah, kadang hasilnya jauh dari indah. Yang jelas, konsekuensi dari berhati besar, walaupun di awal mungkin tidak senyaman yang kita kira, pada akhirnya Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Karena dibalik hati yang besar, ada jiwa yang bebas.

Ah, MELOW MODE ON. Cukup ah..

It's just life anyway, just live it.. Ahahaha..

~ Mona Luthfina

P.S. Thanks to serial Friends yang hari ini untuk ke sekian kalinya adalah episode terakhir dari season terakhir dan selalu berhasil membuatku tertawa dan terharu. Ah, tertawa memang obat emosi yang paling ok!!

15.2.09

My BIG Heart

Sejak kecil aku tahu kalau aku berbadan besar. Namun, dibalik badan yang besar ini aku memiliki hati yang lebih besar [bukan kepedean, tapi aku men-default diriku sendiri untuk memiliki hati yang besar]. Jadi, semua celaan, cobaan, ujian, sedih, bete, dan semua yang membolak-balik hatiku bisa aku terima dengan lapang. Di setiap keadaan, tombol default: BIG HEART MODE ON selalu aku nyalakan. Alhamdulillah hampir berhasil di semua keadaan.

Hari ini, hati besarku diuji dan baru kali ini aku merasa aku benci dengan besarnya hatiku. Baru kali ini aku berpikir untuk menjadi jahat saja. Tombol itu rasanya mulai macet dan minta diganti. Untuk menangis pun hatiku tak mengizinkan, padahal pikiranku berkata jika tak menangis, malah akan menjadi beban. Jadi seperti ada malaikat di kanan dan setan di kiri yang terus berbisik. Ah.. Hatiku yang besar sudah bersiap untuk mengkerut dan mati, namun pikiran dan logikaku masih berusaha mengikat setan itu.

Tonight, there will be a battle.. I hope my big heart will win again.. Ya Allah, please give me strength..

It's gonna be ok, Mona.. Pasti.. Alam bawah sadarmu tahu itu, sudut hatimu pun tahu itu.. Karena Mona adalah gadis besar dengan hati yang jauh lebih besar dari masalah apapun yang ada di dunia.. Mudah-mudahan hal itu masih berlaku.. Amiinn..

~ Mona Luthfina is trying to motivate herself.

13.2.09

These Two Speechless Moments [again!!!]

Dalam perjalanan menuju rumah Pakde Min di Pondok Pinang, aku mendapat sms dari Bapak.

"Mona dan Naila, kl sdg gak sibuk, tlg baca blog bpk hari ini. Tx."

Biasanya kalau Bapak sms gini, berarti lagi cerita tentang anak-anaknya. Setelah aku buka, ternayta memang cerita tentang anak-anaknya, namun dalam bentuk yang sama sekali tidak aku bayangkan.

Jadi, Bapak cerita kalau Bapak menemukan surat yang Ibu tulis buat aku dan adikku. Ibu tidak pernah menyampaikan surat itu, dan tidak pernah pula bilang kepada Bapak tentang surat itu. Bapak tak sengaja menemukannya di tumpukan kertas yang sedang Bapak bereskan. Kebetulan, sebelum menerima sms dari Bapak, aku baru saja bertemu dengan Ibu di bandara. Aku yang baru pulang dari Makassar, dan Ibu yang baru akan pergi ke Hongkong buat seminar.

Hmm..

Begini suratnya..
Ananda Mona dan Naila tersayang.

Saat ini, Ibu baru saja selesai mengikuti sebuah training. Saat ini Ibu merasakan, betapa Ibu merasa banyak berdosa kepada kalian, karena kesibukan Ibu selama ini. Tapi, di sisa usia Ibu, Ibu akan berusaha mengejar dan memperbaiki kekurangan Ibu selama ini. Dari dulu, Ibu mencintai kalian apa adanya.

Bagi Ibu, saat-saat yang membahagiakan adalah saat melihat Ananda dekat dengan Allah, menyayangi Ibu dan Bapak, memahami apa yang selalu Ibu lakukan, terutama untuk kepentingan orang banyak, dan memaafkan Ibu dengan segala kekurangan Ibu. Ibu kini akan bersabar, terutama kepada Naila, sampai Naila tumbuh lebih baik, terutama di hadapan Allah. Sedangkan saat-saat yang kadang Ibu sesalkan adalah saat kalian tak menjalankan perintah Allah dengan baik. Tapi, Ibu akan memaafkan dengan sepenuh hati bila kalian berbuat kesalahan atau tidak memahami kedua orang tua kalian. Ibu dan Bapak sangat mencintai kalian berdua.

Ibu berjanji, wahai Ananda tersayang, akan selalu memahami dan memperhatikan kalian berdua. Maafkan Ibu dan Bapak. Semoga kita berempat (Ibu, Bapak, Mona, dan Naila), kelak bisa berkumpul di surga. Amin.

Semoga Allah memberi rahmat dan ridha-Nya untuk kita

Peluk cium sayang,

Ummie Wasitoh
Hohohohoho.. another speechless moment that related to my parents.. Ah, aku tak tahu mau berkomentar apa.. Karena di keluargaku, hubunganku dengan Ibu dan Bapak kebanyakan lewat berantem-beranteman, tertawa, atau pelukan.. Jarang sekali lewat kata-kata. Apalagi adek.. Haha.. Lebih speechless lagi daripada aku, jelas dibahas khusus.. Hehe..

Ibu gak tahu kalau Bapak nemu surat ini, apalagi tahu kalo Bapak ngepost surat ini di blognya (yang kemudian aku post juga. Hehehe..). Jadi inget tadi, pas ketemu Ibu di bandara..
"Ibu, doain mb mona ya.."

"Pasti dong.."

"Doain mb mona punya pacar.." (huakhahahahahaahha...)

"Kenapa? Mona lagi ada masalah dengan kecengan Mona ya?" (another huakhahahahahaha...)

"Hayah.. doain aja deh pokoknya.."

"Ya, Ibu doain biar mb Mona bisa ketemu jodoh kayak Ibu sama Bapak, ketemu terus gak lama-lama pacaran abis itu nikah.."

"Hehehehe.." (another speechless moment which is practically my fault cause I started this conversation first..)

Ah.. begitulah.. Ibu hati-hati.. Semoga Ibu selamat sampai balik lagi..

Luv, youu..

~ Mona Luthfina numpang ngenet di rumah Pakde Min..

Bandara Internasional Sultan Hassanuddin


Selama perjalanan ini, aku mengunjungi 4 bandara internasional. Cengkareng, balikpapan, surabaya, dan makassar. Dua yang terakhir bisa dibilang baru. Bandara Juanda Surabaya as I expected emang ok. Tapi paling berkesan ama bandara yang di Makassar. Baru dipindah dari Kab. Maros, desainnya modern, gak kalah ama Changi atau KLIA. Berasa di luar negeri.

Kadang daerah itu bisa jauh lebih maju dari kota-kota di Jawa. Mungkin karena lebih mudah diatur kali ya. Ah, perjalanan yang menyenangkan dan banyak banget ketemu hal baru (cerita detail menyusul).

Sip ah, nunggu pesawat lagi.

~ Mona Luthfina

8.2.09

Balikpapaan!!

Judulnya sih business trip, tapi sekalian nengokin eka.. Wuaaahh.. Langitnya baguus!

~ Mona Luthfina

6.2.09

Aku dan Ibuku

Love this picture very much.. Soalnya jarang banget bisa dapet foto Ibu yang senyum (Ibu kan galak.. Hehehe..) apalagi foto berdua.. Ibu kan gagap foto (gak bisa gaya kalo difoto.. padahal anak-anaknya banci foto semua.. hayah) Mirip kaan... Bulat.. Bulat.. Bulat.. Bedanya Ibu putih dan aku hitam.. Huakhahaha.. Ibuku cantik... (jadi anaknya juga cantik dong ya.. haha). Eniwei... gayaku kalo difoto mulai menjadi template. Cari gaya baru ah.. Hehehe..

Dipikir-pikir, aku jarang foto sama Ibu.. Soalnya dulu gak deket, berantem mulu.. aku keras, Ibu keras.. batu lawan batu jadinya hancur deh.. Hehe.. Tapi setelah beda rumah, jadi agak jarang berantem lagi (soalnya jauh dan sama-sama sibuk) dan tau rasanya kangen Ibu. Apalagi kalau udah dielus-elus kepalanya.. Udah deh.. Kayak kucing dielus-elus perutnya mode on. Hihihi.. Kata Ibu, Ibu tuh galak tapi hatinya selembut salju.. Huakhahahahahahahaha.. Maksa sih.. tapi okelah.. Dalam kondisi tertentu Ibuku berhati selembut salju.. tapi salju kan dingin, mendingan selembut kulit bayi aja, Bu.. Hehehe..

Ibuku kangenan, gak tahan pisah sama suami dan anak.. Makanya kalau wiken, aku pulang kerja di hari Jum'at.. Eh, suka tiba-tiba ada yang udah nungguin.. Ibukuu.. dan tentu.. Bapakku yang antik itu (I know you read this blog, Bapak.. You are definitely "antik" dad..) seperti yang terjadi weekend ini.. Haha..

Eniwei, my mom is the most wonderful mom in the world.. Biarpun galak.. Haha..

~ Mona Luthfina

P. S. Postingan ini ditujukan untuk Ibuku sayang dan semua yang lagi merasa kangen sama pelukan Ibunya.. Aku emang sengaja mau bikin iri (niatku tidak baik, haha..) Hehehe..

5.2.09

Ultimate Shopper


Hari ini aku jadi ultimate shopper.. Ditemenin ama atiek dan restu (yang abis itu dijemput fariz). Abis itu makan di Chicken Story diiringi band yang suara vokalisnya mantep banget.. Ah,jadi betah dan males pulang..
Hujan deras [lagi]

ngantuk berat..

minta ditampar dan kedinginan..

~ Mona Luthfina

4.2.09

Campur aduk

ini foto sunrise di kantor (yang diambil sekitar sebulanan yang lalu pas lembur mpe pagi di kantor).. hmm.. setiap melihat langit, melankolisku selalu muncul.. hehe..
Running back through the fire
When there's nothing left to save
It's like chasing the very last train when it's too late

~ Broken Strings by James Morrison feat. Nelly Furtado

lagi melow mode on.. lagunya, fotonya, postingannya, semua melow.. ah..
Para pembaca yang budiman (dari tadi kepikiran kalimat ini, jadi kutulis sajalah.. toh ini blog milikku pribadi. Hehehe..)

Great conversation comes from great friendship.

Ah.. minggu ini, kalau boleh aku sebut, adalah minggu sahabat. Sabtu yang lalu baru saja aku bertemu dengan 2 sahabat jadi 4 (maksudnya asalnya cuma janjian ama 2 orang eh malah ketemu 4 orang) dan malam ini aku bertemu lagi 1 sahabat yang lain.

Dua pertemuan yang berbeda yang memberikan dua kesan dan pelajaran yang berbeda.

Pertemuan pertama (2 sahabat jadi 4) aku belajar bahwa dalam persahabatan tak apa bila kita tidak tahu tentang kondisi sahabat kita sampai sedetail biasanya. Bahwa dalam persahabatan yang penting adalah bagaimana kita dan sahabat kita bisa merasa nyaman tanpa harus ngoyo untuk tahu tentang semua kabar sahabat kita. Aku bahkan menemukan kalimat baru yang masih terngiang-ngiang sampai sekarang,

"Aku gak perlu tahu sampai detail kehidupan kamu, begitu pula sebaliknya. Tapi aku tahu kamu akan selalu jadi sahabat dan saudaraku."

Mona yang dulu (cieehh.. gaya amat), tidak akan pernah bisa mendapatkan pemahaman ini. Aku adalah sahabat penuntut yang selalu ingin tahu kabar sahabatnya. Namun, saat ini, di saat tuntutan-tuntutan itu jelas gak mungkin bisa dipenuhi, akhirnya aku sadar bahwa saat ini aku cuma ingin melihat mereka yang sudah sekian lama tak kujumpa, memeluk mereka, dan berkata, "kangeeeennnn..". Tak harus ada cerita panjang dan detail, yang penting rasa nyaman itu ada.. (Nda, Diah, Nance, Nci.. ngaku!! kalian juga pasti ngerasain yang sama.. soalnya kita sama-sama autis sekarang ini.. hehe..)

Itu pertemuan yang pertama.. 

Pertemuan yang kedua adalah hari ini.. Sahabat yang berbeda (yupe, sahabatku banyak sekali). Sangat berbeda dengan yang pertama (yang canggung tapi nyaman), yang ini aku bebas bercerita semuaannyaa.. Gak mikir, gak pake basa-basi, langsung tanya, langsung jawab, langsung cerita.. Tapi emang ama sahabat yang ini udah gak pake mikir sih.. Cerita aja terus.. I had a really great conversation.. Seperti dulu, aku belajar banyak dari orang ini.. dan kali ini aku belajar tentang hubungan (aku tidak akan mendetailkan tentang apa kita ngobrol, banyak soalnya dan melibatkan banyak pihak. Hehehe..). Hari ini aku belajar dari sahabatku ini satu kalimat dan sekaligus bagaimana sebaiknya aku bersikap, yaitu:

"Have a little faith, Mon... and keep praying.."

Benar.. dan aku akan mengikuti saranmu paps (emi, maap yee.. paps-nya aku pinjam, mumpung kamu di malaysia.. kan biar bebas ngomongin kamu, mi.. haha)... have a little faith and keep praying.. Amiinn..

Kedua pertemuan itu seperti biasa selalu membuatku nyaman dan jelas membuat moodku menjadi sangat baik.. Dua pertemuan yang berbeda namun sama berkesannya.. Memang ya, sahabat adalah salah satu obat yang manjur di kala hati terbolak balik, minta dilempar, dan emotionally in needs of big hug.. With or without any conversation.. 

Ah.. aku yang needs of affiliation dan tingkat afeksinya tinggi ini memang gak bisa kalo gak ada orang yang disayang.. Jadi, untuk semua sahabatku, aku sayang kalian.. (mellow mode on) kapan lagi ya bisa ketemu kalian (dan sahabat-sahabatku yang lain yang masih banyak) lagi? Kangen..

~ Mona Luthfina di malam yang mellow dan mood campur aduk sehingga postingannya campur aduk..

2.2.09

Ada Aku Ada Buku, Ada Buku Ada Kamu

Kali ini aku mau cerita tentang hubunganku dengan buku..

I've been in love with books since I have the ability to remember.. Haha..

Kata Ibu, aku bisa baca pas umur 3 tahun. Sejak saat itu, aku seperti anak kalap yang gak tahan kalo liat buku. Aku tumbuh bersama dengan buku serinya Walt Disney, serialnya Lupus [Lupus Kecil, Lupus ABG, dan Lupus dewasa], Olga, Vanya, serinya Enid Blyton, Sherlock Holmes, Agatha Christie, seri Nabi, seri Cerita Rakyat, seri Wiro Sableng [aku juga gak tau knapa bisa baca buku ini.. huakhahaha], seri Detektif Cilik, Roald Dahl, masih banyak lagi [saking banyaknya aku gak inget lagi, haha], dan terutama Seri Mengapa Begini, Mengapa Begitu (MBMB) .. Hehehe..

Waktu kecil dalam ingatanku tidak ada boneka, tidak ada main masak-masakan, tidak ada game-game, tidak ada es krim maupun permen.. yang aku ingat hanyalah buku.. buku.. dan buku.. Ulang tahun, kenaikan kelas, semua bentuk hadiah untukku dan adikku adalah buku. Namun, kemewahan untuk mendapatkan buku yang aku mau tidaklah dirasakan setiap bulan, minggu, apalagi setiap harinya.. Tapi dasar emang lahir jadi anaknya Bapak dengan buku yang bejibun, mau gak mau di otakku yang namanya rumah yang nyaman adalah rumah yang penuh buku dan minimal satu tempat yang nyaman untuk membaca..

Jadi inget.. waktu kecil aku kan sering diajak pergi sama Pakde Min.. Nah, di rumahnya ada seri MBMB yang lengkap banget.. Sayang banget, si Mas Aci [sodaraku] males bacanya. Hehe.. Jadi aku suka ngulik-ngulik rak bukunya Pakde buat baca buku seri MBMB. Aahh.. kayaknya aku jadi anak yang paling bahagia sedunia.. Belum lagi Pakde suka ngebeliin aku buku seri Lupus.. 

Lalu, SD dan SMP-ku kan jauh [45 menit perjalanan naik angkot] nah, buat ngisi waktu di angkot, setiap hari aku selalu bawa satu buku. Entah berapa puluh buku yang abis selama perjalanan pulang pergi ke sekolah. SMA aku mulai kenal yang namanya taman bacaan, makin kalaplah.. pulang sekolah bukannya langsung pulang atau les, tapi mampir di taman bacaan, bahkan sampe kenal ama penjaganya. Hehehe..

Pertama kalinya aku tahu bagaimana rasanya sangat marah adalah karena buku. Ketika itu aku masih SD kelas 5, adekku dengan semena-mena merobek novel Vanya baruku.. Sampai saat ini aku masih ingat bagaimana marahnya aku pada adekku dan kalo inget, bawaannya jadi pengen marah lagi.. Huakhahaha..

Salah satu film yang paling berkesan di otakku sampai saat ini pun film You've got mail! Filmnya Tante Meg Ryan dan Om Tom Hanks ini begitu terpatri di otakku justru karena tokoh Meg Ryan punya toko buku anak yang sangat nyaman dan menarik. Ini salah satu yang memicuku untuk bermimpi memiliki toko buku anak-anak..

Hidupku berkisar di antara buku sampai-sampai mimpiku pun selalu berhubungan dengan buku. Pernah ditanya oleh Pak Gunawan, dosen Teori Kepimimpinan dan Motivasi di TI, "apa visi kamu ke depan?" entah kenapa saat itu aku menjawab dengan klisenya, "Menjadikan anak Indonesia, anak yang gemar membaca." Klise, tapi anehnya, cuma jawaban itu yang aku rasa paling jujur dan terpikir saat itu..

Dulu, aku sanggup membaca minimal satu buku sehari, setebal apapun itu.. Namun, kuliah.. Haaa.. Entah kenapa hobiku satu-satunya ini kalah dengan texbooks kuliah, tugas-tugas dari dosen, himpunan, lab, dan semua lini kehidupan kuliah.. And I do miss my hobby.. I still in love with books, always have and always will [mengutip kata-katanya Blair Waldorf di GG], over and over again.. 

Semalam aku smsan ama seseorang tentang menemukan jati diri. Kalau dia menemukan dirinya lewat film, sedangkan aku langsung terpikir untuk bilang kalau aku menemukan diriku lewat semua novel yang aku baca sampai saat ini. Satu hal lagi yang aku sadari malam tadi... Begitu besarnya pengaruh buku dalam hidupku, karena dari buku aku belajar tentang begitu banyak hal.. Dari buku aku belajar berimajinasi dan bermimpi.. Karena dalam membaca, kita akan dipaksa dan terpaksa untuk berimajinasi, dan dalam imajinasi tidak ada batasannya.. Ah.. mengingat tentang semua hal itu membuat adrenalin meningkat dan menumbuhkan kembali rasa rindu pada masa kecil yang penuh dengan keingintahuan dan imajinasi yang liar.. Haha.. [mulai melow bahasanya..]

Sekarang, ketika akhirnya aku punya waktu lagi untuk membaca, kemampuan membacaku tak seperti dulu lagi.. Mungkin bisa berminggu-minggu waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu buku.. Tapi toh, ada baiknya untuk memulai lagi apa yang pernah menjadi sumber semangatku di setiap harinya.. Ya kan..

~ Mona Luthfina di sela-sela waktu istirahat.. diteruskan lagi di malam harinya..

P.S. Ada resolusi baru tahun ini.. Menghabiskan antrian buku tak terbaca di rumah.. Sebelum beres gak boleh beli buku kecuali pas Pesta Buku di Landmark Braga. Mampu gak yah..

P.P.S. Entah kenapa aku lagi pengen ngasih judul postingan kali ini kayak gitu.. Haha..