9.7.12

Santan

Di antara randomnya pembicaraan kami (saya, Ibu, dan Bapak) tadi malam adalah ketika Ibu tiba-tiba berkata:
"Dulu itu, orang kalau butuh santan harus manjat pohon kelapa dulu, ambil kelapanya, dikeluarin airnya, dibesek kulitnya, dipotong batok kelapanya, diparut, diperas hasil parutannya, baru dapat santan.
Kemudian, orang kalau butuh santan harus beli buah kelapanya, dikeluarin airnya, dibesek kulitnya, dipotong-potong batok kelapanya, diparut, diperas hasil parutannya, baru dapat santan.
Kemudian, orang kalau butuh santan tinggal beli batok kelapa yang sudah dipotong-potong, diparut sendiri, diperas hasil parutannya, baru dapat santan.
Kemudian, orang kalau butuh santan tinggal beli hasil parutannya (kelapa parut), lalu diperas kelapa parutnya, baru dapat santan.
Sekarang, orang kalau butuh santan tinggal beli Kara (santan yang sudah dikemas rapi)."
Saya benar-benar tidak tahu mengapa tiba-tiba Ibu saya panjang lebar menjelaskan ini karena setelah itu Ibu saya bercerita tentang hal random lainnya lagi. Ckckckck...

Walaupun pada akhirnya saya mengerti darimana asal mula topik random ini muncul. Malam tadi, kami makan malam dengan mangut ikan cakalang. :)

~ Mona Luthfina

P.S. Mangut itu makanan khas Jawa Tengah yang dibuat dengan ikan asap sebagai bahan utamanya dengan kuah santan. Biasanya ikan tongkol atau ikan pe yang diasap (kalau di Semarang sih ya.. ini juga kata Ibu). Kebetulan kemarin Ibu bawa ikan cakalang asap dari Manado, jadi mangut yang semalam dimakan itu menggunakan ikan cakalang nun jauh dari Manado.

P.P.S. Ibu saya kalau bercerita memang suka random dan penuh ketiba-tibaan, loncat sana sini, dalam sejam entah berapa topik yang bisa dibahas dan beliau selalu memaksa kami untuk mendengarkan. Huakhahaha..

1 comment: