2.6.08

Al-Qur'an dan Membaca Kehidupan Lewat Membaca

Kemarin aku mengadakan [hayah.. mengadakan..] obrolan panjang lewat telepon dengan Bude Hindun, yg kebetulan dosen sastra Arab.. Nah, aku mendapatkan pencerahan baru... adalah...

Kesukaanku membaca novel ternyata bukanlah hal yang remeh, karena cuma novel yang dibaca. Justru, novel merupakan buah karya penulis yang pastinya dilatarbelakangi oleh kehidupan penulis tersebut. Dari novel, kita bisa melihat dan membaca kehidupan orang lain. Misal, saat membaca novel The Kite Runner, kita minimal bisa tahu tentang kehidupan di Afghanistan, saat membaca novel Foreigner-nya Nahid Rachlin, kita bisa tahu tentang kehidupan di Iran pada tahun 70-an, atau pas kita membaca Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata kita bisa tahu tentang kehidupan di Belitong. Dari novel, kita bisa sedikit mengetahui bahkan merasakan bagaimana hidup di tempat lain.

Selain itu, di dalam novel pastinya terdapat karakter-karakter yang tentunya dibuat tidak dengan seenaknya oleh sang penulis, pastinya dibuat dari buah pemikiran yang bisa menghabiskan waktu yang lama. Bahkan, karakter2 tersebut bisa terinspirasi dari tokoh-tokoh nyata yang ada di sekitar sang penulis. Dengan membaca novel, kita juga secara tidak langsung belajar mengenai berbagai karakter dan bagaimana menghadapinya.

Pernah kan di antara kita yang dijadikan tempat curhat oleh teman kita, minimal tempat sampah buat ngedengerin keluh kesah. Nah, saat mereka meminta pendapat, kita akan memberikan pendapat sesuai dengan pengetahuan yang kita miliki pastinya kan. Lagi-lagi secara tidak langsung, novel bisa berperan bagi kita untuk belajar membaca kehidupan. Solusi atau pendapat yang kita berikan mungkin terinspirasi dari salah satu novel yang pernah kita baca.

Buku pada umumnya dan novel pada khususnya merupakan jendela pengetahuan akan sekumpulan kehidupan yang ada di dunia. Dengan membaca, kita tak perlu pergi ke Amerika untuk tahu bagaimana budaya yang ada di Amerika, kita tidak perlu pergi ke Australia untuk tahu bagaimana bentuk kanguru. Atau kita tidak perlu ke China untuk tahu seberapa panjangnya Tembok Besar China [6700 km]. Kita dapat belajar menjadi seseorang yang lebih arif dan bijaksana hanya dari kisah-kisah yang diceritakan di novel-novel tersebut.

Apa hubungannya dengan Al-Qur'an?

Al-Qur'an-lah yang pada awalnya memberikan contoh pada novel-novel tersebut. Bagaimana kita bisa tahu tentang kisah-kisah nabi [yang hidupnya berabad-abad yang lalu] kalau bukan dari Al-Qur'an? Bagaimana kita bisa tahu bagaimana adzab Allah pada kaum Tsamud dan kaum 'Adn kalau bukan dari Al-Qur'an? Bagaimana kita bisa tahu cerita tentang 7 pemuda ashabul kahfi yang tidur 300 tahun lebih kalau bukan dari Al-Qur'an?

Allah memberikan kita pelajaran tentang kehidupan lewat Al-Qur'an dengan kisah-kisahnya agar kita bisa belajar darinya. Agar kita tak mengulangi apa yang dilakukan oleh kaum Tsamud, 'Adn, atau kaumnya Nabi Luth as. Dari semua buku yang ada di dunia, Al-Qur'an adalah buku yang paling otentik, paling seru, paling benar faktanya, dan merupakan sumber dari segala sumber pengetahuan yang ada di dunia yang datangnya langsung dari Allah Swt. dan tidak berubah sedikit pun isinya.

Maka, bacalah novel, bacalah buku-buku, dan tentu saja, bacalah Al-Qur'an karena dengan kisah-kisah yang dilantunkan dengan indah, kita bisa mempelajari dan membaca kehidupan. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Aamiin..

Apa sih isinya Al-Qur'an itu?

Secara garis besar isi Al-Qur'an dapat dibaca di surat Al-Fatihah. Surat pembuka ini adalah indeks Al-Qur'an secara global. Bisa dilihat dari arti Surat al-Fatihah, bahwa Al-Qur'an merupakan petunjuk Allah tentang apa itu jalan yang lurus, dan seperti apa jalan yang sesat. Bagaimana caranya? Ya lewat kisah-kisah itu tadi...

Maha Besar Allah...

P.S. Bude, makasih ya pencerahannya..

2 comments:

  1. assalamu'alaikum...
    apa kabar mbak?
    numpang mampir baca2 nih..nice blog..!greetings from cairo..!

    ReplyDelete
  2. Ass.Wr.Wb

    Hi, mba' Mona...
    Aku Tharie dari majalah CHIC (Kelompok Kompas Gramedia). Salah satu rubrik yang ada dimajalah CHIC adalah rubrik blog review mba...
    Dan setelah aku baca-baca blognya mba' Mona, aku tertarik untuk mereview blog ini di majalah CHIC, bolehkah..?
    Kalau diizinkan, aku minta profil tentang blog My Yellow Room ya mba (sejak kapan dibuat, kenapa tertarik membuat blog, isi blognya apa saja, dll) ditambah personal data (nama, TTL, hobi, pekerjaan, dll).
    Aku mohon kabarnya segera.
    Please, reply to my email: bestarisdbestar@yahoo.com

    Trims,

    ReplyDelete