20.4.13

Sendiri

Jepi, melamun menatap padang rumput
mandiri /man·di·ri/ a dl keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pd orang lain: sejak kecil ia sudah biasa -- sehingga bebas dr ketergantungan pd orang lain;

Sendiri itu berbeda dengan mandiri.

Saya rasa "mandiri" adalah sesuatu yang tidak masuk akal untuk saya saat ini. Saya rasa "sendiri" adalah kata yang lebih tepat.

Bunyi jam dinding, kecoak di pojok rumah, deru motor di luar rumah, obrolan tetangga, terdengar lebih jelas.

Mengatur waktu sendiri, mengatur jadwal harian sendiri, mengatur target sendiri. Sendiri bukanlah mandiri. Karena semakin sendiri, semakin tidak mandiri. 

Bukan berarti sendiri itu tidak menyenangkan. Semua berada di bawah kendali sendiri, semua diatur sendiri. Tapi justru itulah yang membuat kesendirian itu semakin mengenaskan.

Mungkinkah tinggal di rumah sendiri, di kota sendiri, di negara sendiri bisa jadi lebih terasa kesendiriannya dibanding tinggal di negara lain yang sekalian jauh?

Namun, bukan kehadiran orang lain yang dibutuhkan orang yang sedang sendiri. Sendiri membutuhkan kehadiran DAN empati DAN bimbingan. Bukan pertanyaan lain atau kecaman lain atau penilaian lain.

Tantangan saat sendiri adalah sepi. Sepertinya "sepi" dan "sendiri" sepakat untuk bersahabat.

Nampaknya, saya tidak dibesarkan untuk menjadi mandiri, saya dibesarkan untuk kuat menghadapi kesendirian. Kedua orangtua saya dulu mungkin pernah merasa sesendiri saya sekarang dalam hidup mereka.

Setiap manusia memiliki fasenya masing-masing. Sekarang adalah waktunya saya untuk menjadi kuat saat sendiri agar kelak, saya lebih menghargai artinya kehadiran manusia lain.

Sendiri, semoga tidak selalu berarti sepi.

Salam, 

 ~ Mona Luthfina

P.S. Ah, ini postingan pertama di tahun 2013. Nampaknya menulis menjadi sesuatu yang juga tidak masuk akal untuk saya. :)

2 comments:

  1. Sebagai salah satu agen lo, gw akan berusaha lebih keras supaya lo nggak sendiri Mon! #eaakk

    ReplyDelete