21.10.10

Setiap Hari Hujan di Bandung

Setahun ini saya perhatikan dan saya rasakan, Bandung hampir setiap hari hujan. Hujan di Bandung memiliki polanya sendiri. Pagi cerah, bahkan kadang panas terik. Langit biru, awan putih, matahari bersinar indah. Agak siang, masih cerah. Jam 12-an, mulai mendung. Mendung itu lama-lama akan semakin tebal dan di jam 3 sore, hujan turun non stop sampai malam. Berhenti sesekali cuma untuk memberikan kesempatan manusia berpindah tempat. Pola ini berlangsung setiap hari, kecuali jika ada event-event penting semisal Pasar Seni (Bandung hari itu luar biasa penuh, puanaaasss, crowded, stuffy, macet dimana-mana, gak nyaman sih intinya), Bandung Blossom (tapi pas Bandung Blossom kemarin juga hujan kok).

Hujan berpola ini ada enaknya ada juga gak enaknya. Kita jadi bisa mengatur jadwal. Tidak melakukan kegiatan outdoor di sore hari misalnya. Sedia payung setiap hari. Tidak berusaha heroik meninggalkan payung di rumah karena berasumsi kemarin sudah hujan deras hari ini tidak akan hujan lagi (true story.. haha). Semua kostum musim hujan bisa keluar, sweater, jaket, baju-baju tebal, monggo digilir. Tapi jangan berharap cucian cepat kering, mengingat setiap hari harus mencuci karena baju basah, dan matahari cuma bertugas di pagi hari. 

Saya, personally, suka hujan. Mendinginkan hati, menenangkan pikiran. Masalahnya, Bandung bukan kota yang ramah hujan. Saluran air yang sempit, sampah di mana-mana, trotoar yang tidak manusiawi, jalanan yang rusak, seperti menjadi faktor akselerasi menderitanya warga Bandung (tak berkendaraan) saat hujan. Huakhahahahaha.. 

Saya berdoa, suatu saat (dan semoga saat itu lebih cepat datangnya) dimana Kota Bandung menjadi kota yang rapi, nyaman untuk penduduknya. Memudahkan warganya, baik itu dari tata kota, sistem transportasi, fasilitas penunjang seperti taman, halte bis, sistem kendaraan umum yang rapi, dsb. Banyak hal dan ide yang terpikir di otak saya untuk Bandung. Cuma, kepada siapa ya saya mau kasih idenya? Ah, jadi terpikir satu hal lagi.. sarana untuk memberikan saran maupun kritik bagi pemerintah secara langsung. Langsung disini maksudnya langsung dibaca sama Bapak/Ibu (siapa tahu nanti walikotanya wanita) Walikota dan bisa diterapkan. Semoga juga masyarakat Bandung tidak hanya menjadi kritikus-kritikus tanpa solusi, tapi juga jadi warga kreatif yang selalu memunculkan ide baru untuk membuat Bandung menjadi lebih baik lagi. 

Hmmm.. Pak Walikota pernah gak ya jalan kaki di jalanan Kota Bandung saat hujan deras? 

Kapan ya Bandung menjadi kota yang memudahkan penduduknya?

Tapi saya tetap cinta kota ini dengan berbagai macam lebih kurangnya. Tentang ini saya bahas lain kali. Hehehe..

~ Mona Luthfina

No comments:

Post a Comment