10.10.09

Sang Putri untuk Indonesiaku

Dalam suatu obrolan di dunia maya (a.k.a ngobrol lewat YM) temanku berkata, “Mona, aku punya rahasia.”

Ok, gak ada yang istimewa dengan seseorang punya rahasia, namun sepertinya sang teman ini ingin sekali menceritakan rahasianya padaku (dan pada akhir obrolan dia bahkan dia semangat kalau aku menulis ‘rahasia’ ini di blogku. Huakhahaha..), yasudah, aku berkata,

“Rahasia apa?”

“Aku ikutan pemilihan Putri Jabar, Mon..”

Sedetik..

Dua detik..

Tiga detik..

Empat..

Lima..

Loh, kok keterusan.. tidur kali.. hehe.. gak ding..

Beberapa saat kemudian, “Haaaaaaaaaaaa?!?!?!? Ngapain?"

Perlu dijelaskan kenapa aku bisa bereaksi seperti itu. Jadi, temanku ini sama-sama anak TI ITB, seangkatan, dengan inisial huruf pertama N, akhirnya ANDA alias NANDA (gak pake I), biasa dipanggil Nance (huakhahaha.. tuh ce, aku tulis juga namamu) dan anak ITB ikutan beauty pageant (walau sebenarnya ada juga sih anak TI yang jadi Putri Jabar sebelumnya) itu agak bertolak belakang dengan keseharian yang jarang berdandan, dsb, dsb.

“Trus.. gimana, ce?”, sadar dari syok. Hehehe.. berlebihan mode ON.

“Trus yaa.. aku masuk lima besar, Mon.. dan 2 minggu lagi ikut karantina buat pembekalan..”

“Haaaaaaaaaaaaaaaaaa?!?!?!?!?” gak percaya pada apa yang terjadi, dengan kata lain sempat meng-underestimate cewek ITB pada umumnya dan Nance pada khususnya bisa lolos finalis Putri Jabar.

Reaksi selanjutnya adalah,

“Huakhahahahahahahaha…” (sambil guling-guling, tau kan emoticon-nya, yang nulisnya “sama dengan kurung tutup kurung tutup”)

“Iya, nanti Putri Jabar ini yang bakal dikirim ke pemilihan Putri Indonesia, Mon..”

“Haaaaaaaaaaaaaa?!?!? (ok, sudah mulai terlalu basi keseringan kaget, tapi emang antara percaya gak percaya sih..)

Seketika, otakku hibernating dari semua proses pekerjaan yang sedang dilakukan (ketahuan deh, chattingnya pas jam kerja. Hehehe..) dan fokus pada message box YM-an dengan Nance. Nance? Putri Jabar? Putri Indonesia? Miss Universe? Bikini? (kenapa kepikiran ini? Soalnya kalo ngebahas Miss Universe dan Indonesia, selalu identik dengan kontroversinya atas pemakaian bikini. Ok?) Lah, Nance kan pake kerudung? Trus gimana? Trus nanti resign gitu?

Lalu teringat, eh, kan baru finalis ya.. hehehe… Si Mona lebay..

Kemudian, obrolan dilanjutkan dengan bagaimana Nance bisa kepikiran ikut kontes Putri Jabar. Trus rencana pembekalannya kapan, dsb, dsb.

Beberapa minggu kemudian, lokasi: Kantin Salman, waktu: Jam Makan Siang.

“Nance, gimana Putri Jabarnya?”

“Monaaaa…. Tau gak sih..” (ok, aku sudah terbiasa dengan kalimat pembukaan seperti ini, artinya ada rahasia lain, hihihi..)

“Aku ditelepon panitia pemilihan Putri Jabarnya, katanya dari panitia pemilihan Putri Indonesia, aku gak boleh ikutan, jadi aku didiskualifikasi..”

“Haaaaaaaa?!?!” (sudah mulai bosan dengan kalimat pertanda kaget ini? Yeah, aku juga..)

“Kenapaa?”

“Gak dikasih tau alasannya, Mon.. tapi aku curiga karena aku pakai kerudung?”

“Seriusan karena itu alasannya? Ih, gak mutu banget… berarti bukan Putri Indonesia dunks… yaudah Nance, kamu terlalu berharga untuk ikutan kontes macam itu kalau memang itu alasannya..”, si Mona berapi-api karena kesal merasa temannya dizalimi..

“Aku gak tau benar atau gak alasannya itu, Mona. Tapi ya mungkin bukan jalannya Nance buat ikutan seperti ini..”

Ok, here my thoughts..

Seorang Nance yang aku kenal, sudah cantik dari sononya luar dalam tanpa harus ikutan kontes-kontes seperti itu. Memang pula, Nance ikut kontes itu karena iseng dan Alhamdulillah berhadiah. Walau pada akhirnya didiskualifikasi karena alasan yang tidak jelas, toh tak ada perasaan sesal. (Gitu kan, ce?)

Cerita ini sudah terjadi satu setengah bulan yang lalu kira-kira, Agustus tepatnya. Kita akhirnya sibuk masing-masing dengan urusan masing-masing dan tak teringatkan lagi soal kontes itu.

Sampai tadi malam…

Aku semalam nonton pemilihan Putri Indonesia, tidak dari awal, tapi pas sudah 5 besar. Salah satu finalis 5 besar yang terpilih menyatakan bahwa dia membuka kerudungnya, dengan alasan yang kusesalkan kenapa dia ungkapkan. Aku tidak peduli atau tidak kesal dengan fakta bahwa dia membuka kerudungnya hanya karena ikut sebuah kontes (bahkan jika nanti di kontes Miss Universe doski pakai bikini juga ane kagak peduli), itu urusan dia dengan Allah. Bukan urusanku. Yang aku sesalkan, yang aku kesalkan adalah alasan yang dia ungkapkan.

Kalau gak salah kutip,
“Mengapa saya membuka kerudung, karena saya merasa saya diberi mahkota (baca: rambut) yang indah dan sebaiknya dipamerkan. Saya sudah minta izin kepada Pemda untuk membuka kerudung saya, dan terima kasih atas dukungannya saya bisa ikut pemilihan Putri Indonesia.”

Dan dia pun masuk tiga besar… sebelum dia menjawab pertanyaan tiga besar, dia berkata,

“Saya tidak menyangka saya bisa masuk tiga besar, padahal saya sudah pesimis karena saya membuka kerudung saya. Ternyata saya bisa masuk tiga besar..”

dan kemudian, tahu sendirilah..

Sayang sekali mendengar jawabannya.. Memakai kerudung, jilbab, atau hijab, pada awalnya memang untuk memenuhi kewajiban. Tapi kewajiban tersebut adalah kewajiban seorang wanita kepada Tuhannya. Bukan kepada Pemdanya, atau kepada juri pemilihan Putri Indonesia. Jadi, kalau mau minta izin untuk membukanya, ya minta izinnya sama Allah dunks.. gitu sih pikiranku berkata…

Alasan yang dia ungkapkan, semua statement yang sang putri (yang perilakunya jauh dari seorang putri di mataku, karena ini) nyatakan, membuatku sedih. Apakah wanita Indonesia bisa diwakili oleh putri yang memberikan statement seperti itu? Atau apakah memang kami – perempuan Indonesia – memang seperti itu adanya? Seperti putri yang meminta izin pada Pemdanya untuk membuka kerudungnya karena ingin mengikuti sebuah kontes?

Apakah aku telah menjadi bagian dari perempuan Indonesia yang memakai kerudung hanya karena kewajiban? Semoga saja tidak..

Sigh..

Nance, kamu lebih pantas menjadi Putri Indonesia dibanding semua kontestan yang ada semalam. Kamu adalah Putri Indonesiaku… (wuih, ngeri dengan statement sendiri. Huakhahahaha…)

Eniwei, aku tidak berpikir sang putri yang membuka kerudungnya itu tidak baik di mataku? Tidak, sama sekali tidak. Aku juga tidak kesal dengan fakta dia membuka kerudung. Sekali lagi tidak. Aku cuma menyesalkan pernyataannya. Toh Sang Putri pasti pada dasarnya adalah orang baik dengan banyak kelebihan (makanya bisa jadi putri kan? Hehehe..). Tapi memang mungkin, kriteria seorang Putri yang mewakili Indonesia buatku, berbeda dengan kriterianya panitia pemilihan Putri Indonesia semalam. Hehehe..

Sip ah..

~ Mona Luthfina

P.S. Nance, janjiku lunas yaa..

6 comments:

  1. @mona: gue jg nonton mon semalem ama2 temen2 kerja gue.. dan mendengarkan jawaban itu.. abis itu gue diem.. speechless.. ga mau n ga bisa komen apa2..

    @nance: bener kata mona.. tanpa perlu ikut acara2 kaya gitu, gue percaya 3B udah ada dlm diri lo.. nance gitu lho! heheheh..

    ReplyDelete
  2. mon mona..akyu jadi malyuu baca postinganmu..^0^..hihi
    *bikin mona ilfil trus bilang :"aaahh,,nyesel nyesel aku bikin postingan ini" huehehheh

    ralat mon : wkt ketemu di salman itu, aku abis pembekalan dr panitia jabar buat siap2 seleksi jkt -udah ga penting ;p-

    Alhamdulillah,,hikmahnya jadi bikin ak bersyukur dan mencari apa hakikat muslimah sesungguhnya.

    dan bdasarkan diskusi singkat kita td, semoga hal2 kya begini ga jadi bikin wanita2 indonesia salah persepsi dlm mencari icon wanita panutan, amiin!

    Mitha,,kita blum wiken bareng di jkt, kapan atuh?;). main yuuk..

    ReplyDelete
  3. mangkanya, dari dulu tu saya ga mau cari istri hasil putri Indonesia. :-)

    anyway, all of this, something we can say the ugly truth, right? ;-)

    ReplyDelete
  4. wooowww
    mantap mooon!
    btw, kalau memang dia buka kerudung untuk pemilihan Putri Indonesia, kasian juga ya dia.. rasanya membuka kerudung dan mengeluarkan pernyataan tersebut jadi tak sepadan dengan memenangkan Putri Indonesia

    ReplyDelete
  5. Mona,
    besokannya aku langsung liat detik, dia udah siapin jawaban buat pernyataan itu, katanya emnag ga pake kerudung, dan nyokapnya sampe bawa2 cut nyakdien sgala,, aneh banget deh,,

    dan lebih aneh lagi itu juri2 ngaco bgt ya bisa2nya milih dia yg bikin pernyataan begitu.
    Malah nunjukkin kalo emang PPI itu ga oke samasekali..

    Nanche,, nanche,, u are so much better than them!

    ReplyDelete