15.10.09

Pengamen Profesional

Bapak pernah bilang, "Pengamen yang ok itu walaupun sudah dikasih uang, dia tetap bernyanyi sampai lagunya selesai.."

Kalau aku sih bilangnya pengamen profesional. Hehehe..

Setiap aku pulang kantor naik angkot malam-malam, di perempatan Flyover Cihampelas selalu ada pengamen yang naik. Pengamen itu akan ngegandol di pintu angkot dengan gitarnya, lalu bernyanyi sampai satu lagu beres. Biasanya sampai dia bisa turun di perempatan Cipaganti - Premier. Suaranya lumayan bagus loh.. Apalagi musim hujan kayak sekarang, dingin-dingin mendengar alunan tembang yang dibawakan oleh Mr. Pengamen, tsaaahh.. mantap berat.. Membuat 500 atau seribu perak keluar jadi tidak masalah..

Aku bukan tipe orang yang sering memberi pada pengemis atau pengamen di jalan, paling tidak, aku tidak sering memilih cara itu untuk bersedekah (aku bilang gini jadi riya gak ya?). Tapi kalau pengamen yang mampir di angkot macam pengamen profesional seperti yang aku bilang, hampir selalu aku ngubek-ngubek tas cari recehan (tetep pelit, cuma ngasih 500 perak aja bangga. Hehehe..). Buatku, alasan aku akan mengeluarkan 500 rupiah untuk pengamen bukanlah karena iba dengan kondisi mereka (dalam hal ini, aku mati rasa), tapi karena profesionalitas mereka. Bernyanyi dengan merdu komplit satu lagu menghibur para penumpang angkot. Yeah, walau aku baru bisa menghargai sampai 500 rupiah saja. Hehehe..

Begitulah.. Wahai para pengamen profesional, tetaplah bernyanyi, sehingga suatu saat nanti, kali aja ada produser musik lewat dan mendengar suara merdu kalian, eh, bisa diorbitkan deh.. Hehe..

Sip ah..

~ Mona Luthfina

1 comment:

  1. salam kenal
    aku baru aja buat blog www.gunmayudi.blogspot.com
    pleas give me a good idea about my blog
    thank u very much....

    ReplyDelete