26.9.09

Sang Dubes, Amplop, dan Zakat


Alkisah ada seorang duta besar Indonesia untuk Jepang. Seperti laiknya pejabat-pejabat Indonesia lainnya, sang dubes pun terjerat ke dalam tradisi amplop. Bukan amplop biasa, namun amplop berpengaruh yang kadang dapat mengubah bangsa.

Nah, apa yang dilakukan sang dubes? Begini ceritanya..

Semua amplop yang diberikan pada sang dubes, diterima semua. Isi amplop magic itu kemudian dimasukkan ke rekening khusus yang tak pernah diutiknya. Begitu terus sampai masa purnanya datang. Ketika saat purna tiba, uang yang ada di rekening tersebut sudah mencapai 200 JUTA YEN (kurang lebih 20 Milyar Rupiah saja. Hehe..), dibagilah oleh sang dubes uang itu. Sekolah rakyat Indonesia di Jepang, organisasi-organisasi rakyat Indonesia di Jepang, PPI Jepang, rumah sakit, kesejahteraan rakyat Indonesia di Jepang.

Sang dubes memilih cara ini untuk tetap bertahan di dunia peramplopan Indonesia (di negara lain ada amplop-amplop macam gini juga gak ya?). Hasilnya adalah 200 juta yen. Bayangkan semua amplop yang pernah diberi di Indonesia, dikumpulin jadi satu, dikelola dengan profesional demi pembangunan bangsa, wuih akan seperti apa majunya negara kita.. Yang jelas pasti kuayaa tenan.

Sama dengan zakat. Beberapa hari lalu aku ngobrol dengan sepupu dan omku. Jika seluruh zakat rakyat Indonesia dikumpulkan dan dikelola dengan baik, tidak hanya langsung diberikan pada dhuafa, dalam jangka panjang hasilnya akan lebih bermanfaat. Sederhananya, uang zakat jangan hanya diposisikan sebagai ikan, tapi juga sebagai umpan.

Sigh, Indonesiaku, negara kaya yang gak nyadar kalau kaya..

Apa yang bisa kita lakukan sebagai manusia penjaga bumi Indonesia?

~ Mona Luthfina

P.S. Cerita sang dubes diceritakan oleh salah satu mindoanku (sepupu jauh), diambil dari kisah nyata.
P.P.S. Susah juga posting blog yang agak panjang dikit pake hp. Hehe..

1 comment:

  1. Lembaga atau badan zakat yg ada hrsnya bentuknya jg gt kan y? Mudah2an mreka membuatnya sbg umpan, bkn ikan :)

    ReplyDelete