19.12.08

Di Suatu Pagi..

Teringat beberapa pagi yang lalu, sarapan bersama Ibu dan Bapak..

Tiba-tiba Ibu bertanya,
"Mona pernah merasa jatuh cinta gak?"

Heeeeeee... pertanyaan macam apa ini.. Ok, masih berusaha menjawab,
"Hmm.. kalo berdasarkan ingatan mbak mona sih, belum bu.. Knapa?"

Dan dijawab oleh pertanyaan lainnya,
"Kalau naksir-naksir gitu sering dong ya?"

Nah, she lost me here.. Speechless... Mati gaya.. Salah tingkah... You name it.. Gak tau mau jawab apa..

"Hmmmmm... gak tau deh.."

Adalah jawaban terbaik yang bisa aku kasih.. Yeah, what d'you expect.. Ibuku sendiri yang nanya.. Weird.. Ugh..

Pertanyaan dalam aspek ini masih terus berlanjut, tapi aku gak mau cerita lagi ah.. campur aduk ekspresinya yang jelas.. salah tingkah..

Huakhahahaha... pagi yang aneh..

~ Mona Luthfina

17.12.08

Pertanyaan Hari Ini - Orang Tua yang Gaptek

Kenapa sih Orang Tua yang gagap teknologi, suka kekeuh *keras kepala* nanya ama anaknya ampe bisa.. dan susah dijelasin beberapa kali.. dan gak mau buka fitur HELP...

Kenapa?  Kenapa? Kenapa?

~ Mona Luthfina

16.12.08

Pertanyaan Hari Ini - Sinetron

Karikatur TIMUN diambil dari Kompas edisi Minggu, 7 Desember 2008. Pas baca karikatur ini, ngakak berat.. sangat lucu, ironisnya, sangat benar adanya.. Huhuhu..

Ini pertanyaan yang muncul setiap hari sih..

"Kenapa sih, [hampir semua] sinetron Indonesia itu dangkal?"

~ Mona Luthfina

13.12.08

Senja di Salman

Menyaksikan sunset di kantor [baca: lembur. Huakhaha..].. Gak kalah dari Bali..
Diiringi alunan lagu "Lovebug" - Jonas Brothers 

Now I'm speechless, over the edge
I'm just breathless
I never thought that I'd catch this love bug again
Hopeless, head over heels in the moment
I never thought that I'd get hit by this love bug again

~ Mona Luthfina yang sedang berjuang demi kesejahteraan sosial
Negara Republik Indonesia

12.12.08

Apa Peranmu?

"Curiousity is my passion, smiling is my weapon." ~ Mona Luthfina

Kembali ke minggu pemahaman diri..

Kemarin, aku bertemu dengan Amir, Anza [senior di TI sekaligus bosku sekarang yg ternyata tidak cuma insensitif aja,, hehe], dan Pak Aso. [Weiss.. triple A gini.. mantaph] Kami ngobrol buanyaaakkk hal.. dari yg gak penting sekitar gosip2 mahasiswa [hehehe..] mpe gosip2 tingkat tinggi dan cerita-cerita tingkat tinggi..

Satu hal yang selalu seru kalo lagi ngobrol sama Pak Aso [Pak Aso ini salah satu dosen favoritku dan dosen yang care banget ama kami, para mahasiswanya], selalu ada cerita tentang para alumni-alumni TI yang udah pada sukses sekarang. Ceritanya itu selalu menarik dan inspiring. Jadi wondering, nanti Pak Aso bakal cerita2 tentang aku dan teman-temanku ke anak2 angkatan bawah gak yah.. Hehehe..

Ada satu topik yang nempel di otakku..

Ini tentang peran kita di kehidupan, di dunia kerja tepatnya, atau di suatu organisasi dan kepanitiaan. Menurut Amir, ada 3 macam peran, worker, conceptor, dan manager.

Worker : yang paling nurut. Harus dibimbing, harus punya atasan, harus dikasih tau. Tapi dia emang paling jago mengikuti perintah.
Conceptor : si pemikir yang punya ide, empunya konseplah [jelas dari namanya], yang punya pemahaman lebih, dan jago menganalisis situasi
Manager : ini yg tukang ngatur, dia jago mengkombinasikan si ini dengan si itu, si sana dengan si sono. Dia pintar mengeluarkan apa yang lebih dari seseorang. 

Ketiga peran itu sama pentingnya dan sama dibutuhkannya. Jadi, mereka punya kewajiban, hak, dan wewenang yang bobotnya sama terhadap suatu kegiatan atau pekerjaan, hanya cara pelaksanaannya yang berbeda.

Jadi, yang manakah aku?

Hmmm.. setelah berpikir bolak-balik dan bertanya sana-sini.. Kayaknya aku sepakat kalo aku memiliki kecenderungan untuk jadi worker. Karena aku adalah orang yang sangat butuh orang lain. Dalam kerjaan, aku butuh orang lain untuk memberitahuku kalau aku salah, mengajari, dan menegurku. Aku butuh orang yang menjadi tempatku untuk melapor. Orang yang jadi parameter kalo aku benar. Orang yang bisa aku turutin. Karena pada dasarnya aku lebih suka untuk menyenangkan orang lain. Tantanganku dalam hidup ini adalah bagaimana orang lain puas dengan apa yang aku kerjakan, apa yang aku perbuat. Aku butuh orang lain.

Tapi ketika disuruh jadi manajer atau konseptor. Aku dengan senang hati untuk menjalankannya. Karena aku orang yang suka belajar dan tahu hal baru. Walaupun bosenan juga sih dan susah untuk fokus.. Hahaha..

Jadi kayak interviu kerja.. Hehehe..

It was a very good conversation, yesterday. Udah lama gak ngobrol banyak ama senior [Amir dan Anza] dan ama Pak Aso. Jadi inget pas tingkat-tingkat awal dulu. Aku banyak banget bergantung sama anak angkatan atas. Banyak nanya, banyak belajar, menikmati jadi anak bungsu. Menikmati jadi adik. Menikmati serunya belajar hal baru, menikmati pemahaman-pemahaman baru. Menikmati senangnya tahu tentang sudut pandang orang lain tentang suatu hal. Menikmati diajari. Menikmati dikasih tahu. Menikmati menjadi adik [junior] yang gak perlu takut salah dan gak perlu takut kalau gak tahu, karena kakak-kakaknya [dan dosennya] bersedia untuk menjelaskan dan memberi tahu. Aaahh.. senangnyaa.. inget pas dulu TI 2003 masih jadi anak bungsu di MTI. Aku banyak belajar dari mereka [angkatan atas maksudnya].

Senangnya.. Terima kasih banyak ya Pak Aso, Amir, dan Anz..   

Eniwei, ternyata Anza tuh wakil ketua PPAB [ospek jurusan] angkatanku. Amir juga. Amir itu wakil untuk eksternal, Anz itu wakil internal. Makanya angkatanku lebih banyak kenal Amir [dengan suara khasnya]. Hohoho.. Kemarin berasa PPAB privat, tapi Ajun [ketua PPAB-nya] diganti ama Pak Aso. Huakhahaha.. Eh, triple PPAB ternyata triple A juga namanya. Lagi sering ketemu orang dengan inisial "A" nih.. 

Ah, aku mulai tak penting.. Sudahlah..

~ Mona Luthfina

Hari ini aku..

..cerewet sekali. Even I consider myself very annoying. Huakhahaha..

Mungkin karena excited sama banyak hal.. Ingat postingan-postingan sebelumnya? Minggu ini selangkah lagi aku memahami diri sendiri [lumayan buat bahan interviu kerja.. haha]. 

Sudah lama aku tidak merasa sesemangat ini tentang suatu hal. Jadi energi berlebih deh.. Huakhahahaha.. Kasian Restu, Eko, dan Anz.. kena cerewetanku terus.. huhu.. maaf.. 

~ Mona Luthfina

11.12.08

Aaaarrrrrrgggghhh.... pengen liat sunrise... huhuhuhu...

Ada yg tau di gedung apa di ITB yang bisa lihat sunrise, atau minimal, langit di pagi hari secara luas?

~ Mona Luthfina

10.12.08

Terlena oleh Prasangka

Orang yang sama yang telah membuatku merasa kalau ternyata aku ini telah menjadi perempuan yang lebih kuat dan tegar, menyadarkanku hari ini, seperti ditampar keras-keras, bahwa kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari satu sisi saja.

Rutinitas memang dapat membuat kita berkarat dalam merasakan, menilai, dan membuat keputusan.

Aku lupa bahwa dibalik suatu hal pasti ada hal yang lain, dan selalu ada alasan dibalik suatu hal. Aku lupa bahwa dalam menghadapi orang, kita pasti menggunakan pendekatan yang berbeda. Aku lupa bahwa jika sikap seseorang itu keras pada kita, itu bukan karena dia tidak peduli atau ingin kita susah, bahkan seringkali, itu justru karena mereka pikir bahwa itu cara yang paling baik supaya kita memberikan yang terbaik. Aku lupa bahwa dunia itu bukan hanya apa yang "aku" pikir, tapi juga apa yang "orang lain" pikir. Aku lupa bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan tidak bisa tidak bergantung pada orang lain. Aku lupa bahwa kita terbiasa untuk percaya dengan apa yang kita sangka dan bukan percaya karena fakta yang ada. Aku lupa bahwa hidup adalah perjuangan, dan di saat perjuangan itu telah menjadi rutinitas, kita harus mencari lahan lain untuk berjuang. Aku bahkan lupa bahwa manusia tercipta untuk terus berpindah, dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Aku juga lupa bahwa dibalik keterpaksaan, selalu ada kreativitas yang muncul.

Sigh... Yupe, hanya karena obrolan gak nyampe setengah jam, aku menjadi ngeh akan banyak hal dan mengubah cukup banyak pandanganku terhadap orang lain. Ternyata, aku terlena oleh keadaan yang sampai saat ini aku percaya adalah keadaan yang cukup menantang. Aku terjebak di dalam rutinitas akan kelengahan dan kelemahan. Aku butuh tantangan, dan aku tidak percaya aku baru mengatakan itu.

Sigh lagi... apa sih..

Yasuds, sip ah.. Untuk orang yang telah membuatku mendapatkan pencerahan dan perspektif baru hari ini, terima kasih.. dan maaf karena telah berprasangka sebelumnya.

~ Mona Luthfina

7.12.08

Me and the Insensitive Guys

Hari ini aku memahami satu hal lagi. 

Sudah sejak lama aku tahu kalau aku ini salah satu manusia yang diciptakan Allah dengan komposisi "perasaan"-nya jauh lebih gede daripada "akal"nya. Huakhahaha.. For being a woman and for being me..

Aku tidak hanya perasa karena aku seorang perempuan, tapi aku juga kadang lebih perasa dibandingkan sesama jenisku itu. Melankolis, emosian, galak, cengeng, sebutlah dan aku pun akan ikutan ngacung..

Entah berapa sering aku menangis karena hal sepele, entah berapa sering aku menangis di depan umum. Mengingat masa laluku yang penuh dengan kecengengan, membuat diriku yang saat ini hanya bisa meringis dan pasrah. Hehehe..

Satu hal yang aku pahami hari ini adalah, selama perjalanan kecengenganku itu, Allah memberikan aku banyak situasi dimana aku beraktivitas (sekolah, kuliah, organisasi, kerja) dengan orang yang INSENSITIF-nya masya Allah.. Huhuhuhu...

Aku adalah bahan untuk keinsensitifan mereka.. Aku menangis karena keinsensitifan mereka.. Aku merasa sakit hati karena keinsensitifan mereka.. Namun, karena keinsensitifan mereka pulalah, yang membuat aku menjadi tidak cengeng lagi. Entah, sudah berapa lama aku tidak mudah menangis lagi, bahkan entah sudah berapa lama ternyata aku sudah tidak secengeng dan seperasa dulu.. Galak sih masih, cengeng, gak lagi..

Sampai akhirnya, dua hari yang lalu, pertahananku sedikit hancur karena orang yang paling insensitif yang pernah kutemui selama ini.. Baru aku sadar, kalau aku sudah tidak secengeng dulu. Wuaahhh.. Baru sekarang aku merasa sangat berterima kasih sama para insensitif aneh itu. Huakhahahaha...

Allah selalu memberiku teman yang insensitif di setiap masa kehidupanku dan Allah selalu memberiku orang yang lebih insensitif dibanding sebelumnya.. Allah memang Maha Bijaksana..

Weiisss... baru kali ini aku bersyukur dijadikan objek keinsensitifan kalian.. wahai para pria insensitif [kebetulan semuanya pria, entah kenapa].. 

So.. I guess.. Hmm.. Thank you?!? Hehehe..

Horeee... aku tidak secengeng dulu lagii.. Aku cewek kuat.. Aku cewek tegar.. Hehehe..

~ Mona Luthfina

Di Arafah

Tak terasa sudah setahun yang lalu aku duduk di sana dan berdo'a..

Begitu cepat waktu berlalu.. Namun, nampak terasa begitu lambat kehidupanku berjalan..

Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H

~ Mona Luthfina

6.12.08

Pertanyaan Hari Ini - Sirene Mobil

Biasanya kan kalo ada ambulans, polisi, pemadam kebakaran, dan semua mobil yang membunyikan sirene, semua mobil akan serta merta menyingkir.

Nah, kalo misalnya di suatu persimpangan atau di jalan apapunlah ada dua rombongan mobil beralarm yang akan lewat dengan kepentingannya masing-masing, mana yang harus mengalah di antara kedua mobil itu? Misal ada ambulans bawa pasien gawat darurat ketemu sama mobil pemadam kebakaran yang menuju lokasi kebakaran. Siapa yang harus ngalah, siapa yang harus diprioritaskan?

Hmmm.. 

~ Mona Luthfina

5.12.08

Dudududu..

Hari ini aku kehilangan kontrol selama sesaat..

Setelah sekian lama tidak menangis.. 

Overload.. Maaf ya Anz.. Lo yang kena deh..

Ya Allah..

Huhuhu.. I need my bestfriends..

Hug.. Hug..

~ Mona Luthfina