16.5.08

Memilih antara Hitam atau Putih

"No matter how small, a person is still a person." ~ Quoted from Horton
Hears a Who
movie



Seekor gajah bersusah payah menolong sebuah desa yang luasnya hanya setitik debu [bayangkan sekecil apa warganya]. Untuk apa?

Film Horton Hears a Who mengingatkanku pada kami, lulusan ITB dengan sikap sombongnya yang besar seperti seekor gajah. Tanpa disadari, kami selalu merasa menjadi 'gajah' di antara semut. Apa sih, gajah, debu, semut... Njelimet!!!!

Karena kami lulusan ITB, terkadang kami merasa bahwa kami adalah lulusan yang paling baik di Indonesia dan tanpa disadari, kami meremehkan lulusan-lulusan perguruan tinggi yang lain. Sikap angkuh ini selalu ada [walalupun sedikit] pada setiap mahasiswa dan alumni ITB. Padahal, di dunia ini, kita [manusia] memiliki hak yang sama atas bumi ini. Tidak beda tinggi tak juga beda rendah. Tapi memang jika kita kuliah di ITB, mau tak mau keadaan menyeret kita ke jurang keangkuhan itu.

Lalu, apakah kita akan memilih untuk ikut terseret atau tetap bertahan di sisi kebersahajaan? Hanya dasar agama dan karakter yang kuat yang dapat menjaga kita di sisi tersebut. Untuk itu, semoga kita dapat selalu bisa memilih mana yang baik dan mana buruk untuk diri kita. Apakah keangkuhan itu berpengaruh baik atau tidak pada kita. Apakah kita dapat menjadi seperti Horton yang walaupun dia seekor gajah yang BESAR tapi tidak merasa angkuh dan tetap mau membantu desa Who untuk mencari tempat yang aman. Semoga walaupun badan kita tidak sebesar gajah, tapi hati kita dapat lebih besar dari gajah. Sehingga, kita dapat memilih dan memilah mana yang putih dan mana yang hitam.


P.S. Dalam waktu kira-kira sejam lagi, aku akan pergi ke Jogja. Doakan semoga bisa menjadi seseorang yang istiqamah ya.. Amiinn..

No comments:

Post a Comment