4.3.08

Kun Fayakuun

"Sesungguhnya Perintah-Nya apabila Dia Menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya, "Jadilah!" Maka terjadilah ia." ~ QS. Yaasiin 36: 82

Setiap pagi di rumah, selalu ada rutinitas "ngobrol bareng sambil sarapan". Anggotanya aku, Ibu, dan Bapak (Adek gak ikut, soalnya kalo gak belum bangun, ya udah pergi kuliah). Beberapa hari lalu pembicaraannya adalah mengenai orang-orang yang "ngegemesin". Artinya, kita berpikir, kok ada ya orang kayak gitu. Hehehe.. Intinya obrolan mengenai kekesalan terhadap seseorang deh. Nah, sampailah obrolan kami ini pada kalimat yang dicetuskan oleh Ibu..

"Gak mungkin bisa diubah orang seperti itu.. Gak mungkin banget deh.."

Bapak menimpali...

"Weitts.. tunggu dulu.. kita gak berhak ngomong gitu. Kamu kok bisa-bisanya menentukan kalo dia tidak bisa berubah. Allah itu Maha Kuasa, kun fayakuun.. Semua hal bisa berubah dalam sekejap.."

Hmmmm.......
Aku setuju sama Bapak, tapi memaklumi kenapa Ibu bisa beranggapan seperti itu. Seringkali kita berada dalam posisi Ibu, ketika semua asa sudah hilang, semua hal sudah tidak mungkin lagi diubah, ketika yang ada hanyalah pesimis, pesimis, dan pesimis.. Aku mengerti maksud Bapak. Namun, sering di saat yang terendah dan kepercayaan itu mulai luntur, kita mempertanyakan Tuhan, yaitu dengan ketidakyakinan kita bahwa segala sesuatu itu bisa berubah. Intinya adalah, harapan, do'a, mimpi, dan semua tujuan hidup kita itu harus selalu dipupuk, disiran, dan dijaga. Sehingga ketika datang saat-saat terendah dalam hidup kita, kita selalu memiliki sejumput harapan, do'a, maupun mimpi yang membuat kita tetap yakin bahwa Allah Maha Kuasa, dan perubahan itu akan datang..

Begitukah? Insya Allah..

No comments:

Post a Comment