29.5.07

Ikhlas kok...

Hari ini, mengingatkanku pada sesuatu..

2 tahun yang lalu, kalo abis ujian, ngerasa gak bisa trus bete biasanya nangis bareng temen, kalo gak curhat ama temen yg anak 2002 atau 2001..kenapa anak 2002/2001?
Karena..
kalo ke anak 2003, sama2 lagi bete...jd malah makin bete..
kalo ke anak 2003 ke bawah, belum pada tau apa yang abis dihadapi..jd, susah..
ke anak 2002/2001, walaupun mereka nantinya gak bisa ngubah keadaan juga, toh mereka bisa jadi temen yang sangat tenang, karena mereka pernah ngalamin itu...
Dan dulu biasanya, ujian gak bisa karena emang effortnya yg kurang...

Hari ini,
sekali lagi ngerasain bego pas ujian, ampe gemeteran saking paniknya (ini bukan hiperbola loh..), pengen nangis abis ujian, tp gak bisa...
keselnya lebih kesel dibanding 2 tahun lalu..
karena effortnya 100 kali dibanding 2 tahun lalu..
tahun terakhir pula..
dan gak bisa lagi langsung dateng ke anak 2002 atau 2001 yang bisa dicurhatin...temen2 deketnya udah pada lulus...
Tadi, jadinya...
Selesai ujian...
langsung pergi..
nelepon seorang sahabat...walaupun dibecandain, "KPB kan gampang, mon..." (sial!)
tapi bisa bikin hati lebih lega...

Siangnya, ketemu seorang kakak...cerita juga.. dibilangin, "Yaudah, udah gak bisa ngapa2in kan, sekarang tinggal do'anya aja..gak papa kok, mon..."

Sorenya, ketemu ama temen "nangis bareng" abis ujian, temen belajar bareng, dan hari ini kembali lagi jadi temen nyesel bareng dan kesel bareng..huakhahaha...
I'm so glad having you as my friend, di...

Sekarang, udah sangat lega...ikhlas, dan tawakal... :)

Makasih ya paps, kakak, dan di'.....

Tapi jadi teringat.. sekarang emang udah saatnya mulai belajar (bener2 belajar) buat ngehadapin semuanya sendiri...apalagi bentar lagi, emang udah harus bener2 mandiri...
Hehehe..

20.5.07

Satu negeri hancur lebur, satu negeri lagi menegakkan kepala dengan bangga.

Tapi tidak sampai 30 tahun kemudian keadaan kembali berubah total. Negeri yang hancur lebur itu bangkit dengan cepat seperti pelari yang tak pernah mau menghabiskan waktu dengan berjalan santai. Sedangkan negeri yang awalnya menegakkan kepala dengan bangga itu justru masih terus melangkah santai tanpa merasa perlu terburu-buru.

Lalu kudengar berita dari radio bahwa terjadi kerusuhan besar di Jakarta pada 15 Januari 1974. Mobil-mobil Jepang dibakar di tengah jalan. Semangat anti Jepang bangkit kembali di kalangan mahasiswa dan pelajar. Radio menyebut peristiwa itu sebagai Malari. Terus terang ketika mendengar berita itu dulu, aku jadi bangga terhadap harga diri generasi muda tahun 70-an yang tak mudah dilunakkan dengan berbagai bantuan. Tentu aku keberatan dengan kerusakan yang terjadi akibat peristiwa itu, karena bagaimana pun selalu menjadi korban tetap saja rakyat jelata. Satu hari yang terganggu dan tak bisa menyebabkan mereka bekerja, adalah satu hari yang harus dilalui dengan menahan lapar karena tak ada penghasilan yang masuk.

Kudengar para mahasiswa itu ditangani secara keras oleh pihak militer. Aku juga pernah merasakan bagaimana kerasnya kehidupan dalam gaya militer, meskipun aku bukan jenderal sesungguhnya. Tapi aku tak setuju dengan tindakan militer yang melakukan tindakan tangan besi terhadap mahasiswa dan pelajar, apa pun alasannya. Apalagi jika harus dihadapi dengan sepatu lars dan bedil. Para petinggi adalah bapak kandung dari para mahasiswa. Anak-anak mereka sendiri. Tak bisa aku mengerti jika ada seorang bapak yang bertindak dengan tangan besi, apalagi sampai membunuh darah dagingnya sendiri.

Tapi kemudian peristiwa Malari hanya meninggalkan sedikit riak yang tak menyebabkan perubahan berarti. Gugatan para mahasiswa yang aku lihat dilakukan dengan kecintaan tulus agar bangsa ini tak banyak bergantung dari pihak asing, lenyap dengan mudahnya seperti debu yang tersapu hujan. Tak berbekas.

Hanya beberapa tahun kemudian, tak terdengar lagi semangat untuk mencoba bangkit atas kekuatan sendiri, semangat yang seharusnya justru dipelajari dari Jepang. Kudengar sejak tahun 80-an itu semakin banyak saja mahasiswa Indonesia yang belajar ke Jepang, negeri yang pernah menyengsarakan kehidupan orang tua dan kakek mereka. Bukan maksudku mengatakan bahwa tindakan para mahasiswa itu salah. Tidak.

Jepang menunjukkan kemajuan mereka yang luar biasa hampir di semua hal. Mereka menciptakan mobil-mobil hebat yang harganya lebih murah dari mobil-mobil buatan Amerika atau negara Eropa lainnya seperti Jerman atau Perancis. Jadi bukan saja Jepang mengejar ketertinggalan mereka dari bangsa Asia setelah kekalahan telak pada Perang Dunia itu, mereka juga berlari cepat dibandingkan negeri-negeri maju di tingkat dunia lainnya.

Mungkinkah Indonesia sebaiknya juga mengalami hancur lebur seperti yang dialami Jepang supaya bisa merasakan sakitnya sebuah kekalahan? Tapi tidakkah penjajahan selama berabad-abad yang dialami negeri ini juga sebuah kekalahan telak yang mestinya tak perlu dialami lagi dalam bentuk apapun oleh generasi setelah kemerdekaan?

Jadi apa yang salah dengan perkembangan negeri yang katanya surga katulistiwa ini? Aku tentu saja tak bisa menemukan jawabannya. Aku hanya lelaki jalanan, kurang pendidikan, kurang tata krama, kurang pengetahuan, yang hanya bisa terheran-heran melihat semua kenyataan ini. Jangan-jangan tanpa bantuan modal Jepang, pembangunan Indonesia pun tak akan secepat sekarang?

---------
Beberapa paragraf kutipan dari novel Nagabonar Jadi 2 yang ditulis oleh Akmal Nasery Basral. Filmnya bagus banget, novelnya juga bagus banget. Gak cuma sekedar dari film kedua aja, tapi juga diambil dari Nagabonar 1 (kayaknya) dan sejarah pasca kemerdekaan. Recommended banget deh!!!!

Sengaja kutipan ini di-post hari ini. Untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, yang ironis sebenernya, mengingat bangsa ini terpuruk di hadapan dunia. Apa harusnya diganti jadi HARI ke-BANGKIT-(k)AN NASIONAL ya? Hehehehe...

Anyway, untuk Indonesiaku, MERDEKA!!!

7.5.07

Lagi betah di kamar nih... terutama di bagian meja belajar... Gimana gak betah coba, liat aja di fotonya..hehehe..
Mejanya gede, trus depannya jendela, jadi seger terus bawaannya. Lampunya baru diganti, lebih bagus dari sebelumnya..
Trus laptop yg walaupun udah lama tapi tetep dengan spesifikasi software dan hardware yang memuaskan... Udah gitu, sekarang gampang kalo mau online, tarik kabel aja trus plug trus online deh... Hehehe..seneng...Saat ini, ya tempat ini yg jd tmpt favorite di rumah dan di kamar.. :P