26.12.07

A Journey - I N T R O D U C T I O N

Ini bareng Bapak dan Ibu, kita udah pake Ihram, tapi belum berniat Haji. Di Mawadda Hotel, Madinah, 16 Desember 2007 [7 Dzulhijjah 1428 H]

Dimulai dari beberapa bulan yang lalu, ketika Bapak dan Ibu tiba-tiba mengajakku untuk pergi haji tahun ini. Kemudian, tanpa ragu, aku pun menjawab, "Mauu..." hehehe... Ada angin apa tiba-tiba dapet rezeki naik haji bertiga? Hehehe.. Jadi, bapakku itu menjadi pembimbing haji di Khalifah Tour Bandung, trus Ibu jadi dokter hajinya. Bapak Ibu sekalian, ngajak aku buat haji tahun ini. Alhamdulillah..

Seiring dengan waktu, banyak hal yang membuat aku berpikir apakah keputusan yang aku ambil untuk pergi haji adalah tepat atau bukan. Karena, banyak yang bilang, kalau pergi haji itu sebaiknya kalau udah tua, atau kalau semua rukun Islam udah bener-bener dijalanin, atau kalau kita udah siap. Bimbang? Tentu saja..

Tua? 22 tahun jelaslah masih dibilang anak kecil, jamaah lain rata-rata 30 - 50 tahunan. Semua rukun haji udah dilaksanain? Wallahu allam, manalah aku tahu.. Siap? Kalau gak siap, kapan siapnya sih? Toh setiap saat kita selalu punya alasan yang bikin kita gak siap.

Alhasil, dengan semua pertimbangan, dan modal nekat karena gak tau sama sekali tentang di sana bagaimana [soalnya, umrah pun belum pernah..], serta modal manasik haji, maka dimantapkanlah hatiku untuk pergi ke sana. Hehehe...

Kami [aku, Bapak, Ibu, dan rombongan Khalifah Tour] pergi dari tanggal 2 Desember 2007, pulang sampai Bandung lagi tanggal 24 Desember 2007 yang lalu. Banyak sekali hal selama 22 hari tersebut yang membuatku bersyukur, terutama bersyukur karena dipanggil oleh Allah ke tanah suci di usia yang masih terbilang sangat muda [bahkan banyak yang manggil 'hajjah kecil', soalnya masih kecil udah pergi haji.. jelas-jelas 22 tahun udah gak bisa dibilang anak kecil lagi. Hehehe.. ].

Alhamdulillah, Allah ngasih kesempatan yang begitu besar di waktu yang sangat tepat pula. Perjalanan haji ini menjadi satu milestone penting dalam hidupku, di saat yang paling tepat, karena sebentar lagi, Insya Allah, aku akan lulus, sebentar lagi aku akan menjadi orang yang mulai berdiri di kakinya sendiri. Perjalanan haji ini menjadi semacam perjalanan pembuka dari perjalanan hidup yang insya Allah masih panjang. Haji biasanya menjadi salah satu bagian penutup kehidupan, tapi untukku Allah menjadikan Haji sebagai pembuka kehidupan. Insya Allah. Do'akan supaya bisa menjadi haji yang mabrur. Amiin..

P.S. Cerita selama proses hajinya di postingan2 berikutnya yah... =D

No comments:

Post a Comment