21.10.07

Tak Akan Ada Perpisahan


Aku ini merupakan perpaduan dari 2 keluarga besar. Keluarga Noersjahid Hadi, dengan 10 anak (masih komplit, termasuk Ibu), 26 cucu, 9 cucu mantu, dan 10 cicit. Keluarga Ahmad Zein Dahlan, dengan 10 anak juga (termasuk bapak, tp sekarang tinggal 7 orang), 15 cucu, 1 cucu mantu, dan 1 cicit. Kedua keluarga ini akan masih bertambah terus. Ketemu ama mereka-mereka ini ya minimal cuma sekali setahun, pas lebaran, atau pas kalo ada yang nikah, atau kalo ada yang meninggal.


Sementara itu, setiap harinya yang kita temui adalah keluarga inti (bapak, ibu, adek), teman-teman di kampus, tetangga, atau rekan kerja di kantor. Setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Seperti setiap awal adalah akhir dari sesuatu. Ada saatnya kita akan berpisah dengan teman-teman kita kalau kita lulus, atau pisah dengan tetangga kalo pindah rumah, atau pisah dengan rekan kerja kalo pindah kantor. Setiap perpisahan itu bisa jadi sangat menyedihkan bahkan sampai membuat mood jadi kelabu selama seminggu. Saat berpisah biasanya kita akan menangis, karena sesungguhnya kita sadar, kalau kesempatan untuk bertemu lagi mungkin akan sangat kecil. Kita mungkin tidak akan bertemu lagi dengan teman-teman kampus kita, tetangga kita, atau rekan kerja kita. Oleh karena itu saat perpisahan biasanya membuat kita menangis.


Lain dengan keluarga. Walaupun cuma ketemu sekali setahun, itu pun pas lebaran aja, tapi kita tahu dan yakin bahwa suatu saat kita akan ketemu lagi, walaupun baru tahun depannya kita bisa ketemu, ya pas lebaran itu. Tidak ada kata perpisahan seperti perpisahan dengan teman, tetangga, atau rekan kerja. Perpisahan sesungguhnya di keluarga kita hanya terjadi jika Allah telah memanggil. Perpisahan itu ya pada saat kematian itu datang. Sebelum kematian itu datang, kita, aku bisa yakin kalau akan bertemu lagi dengan keluargaku. Bertemu dengan para mbah, para pakde, para bude, para om, para tante, para mas, para mbak, para adek, dan para keponakan, dan semua keturunan di bawahnya.


3 tahun ini (pokoknya sejak akhir 2004) lagi sering banget ada pernikahan di keluarga, baik keluarga ibu maupun keluarga bapak. Tiap tahun bisa ada sekitar 3 sepupuku yang nikah. Maklum, kami-kami ini lahirnya mepet-mepet, bedanya setahun-setahun gitu. Jadi nikahnya berendet. Kemaren, pulang dari Prigi, aku ngitung-ngitung, kayaknya sampai 2 tahun ke depan, yang nikah bakalan dikit, baik keluarga Ibu maupun Bapak, dengan kata lain akan semakin jarang ketemu keluarga besar.

Kembali ke saat-saat aku masih kecil, ketemunya ya pas lebaran doang. Tapi, waktu itu berjalan dengan sangat cepat kok ya.. liat aja, tanpa terasa udah datang bulan Ramadhan lagi, atau tanpa terasa udah saatnya ada yang nikah, ya bisa ketemu lagi deh ama keluarga besar. Jadi tak sabar.. Hehehe..


Yupe, di keluarga memang tak ada perpisahan selain kematian.. Oleh karena itu, jagalah hubungan baik dengan keluargamu, karena keluarga adalah benteng pelindung kita yang paling akhir, di saat tak ada lagi yang mendukung kita, di saat orang lain menjauhi kita. Love your friends, love your family more..

No comments:

Post a Comment