Pergi bertamasya bersama sembilan orang lainnya, tak terbayang berapa buah foto yang diambil. Pergi berdua aja bisa habis 600 foto satu kamera. Tamasya (tsaaahh...) yang lalu ini kamera yang kami bawa ada 5. Kameraku, kamera Restu, kamera Astri, kamera Ayu, dan kamera Atiek. 5 kamera untuk 10 orang. Huakhahahaha... Kameraku saja, habis 1280 foto belum dari kamera anak-anak yang lain.
Di antara sepuluh bocah-bocah ini, aku nampaknya yang paling gak banci foto (huakhahahaha... males bener statement-nya).. dan memang mood jadi tukang foto saat itu lebih tinggi dibanding jadi objek foto. Alhasil, fotoku yang paling sedikit nampaknya.. Walaupun sekarang jadi sedikit menyesal, "KENAPA GW GAK BANCI FOTO SIH KEMARIN!!!!" Iri dengan foto anak-anak yang buanyaak.. hehehe..
Ini salah satu foto favoritku.. Para bocah sembilan ini bergaya macam paduan suara di depan katedral Notredame di Ho Chi Minh City. Huakhahaha.. Picture taken by me.
Kalau dilihat-lihat, turis-turis atau traveler dari negara lain itu tidak terlalu banyak berfoto-foto ria macam orang Indonesia kayak kami. Mereka foto di satu tempat, lalu sisanya foto onjek-objek wisata. Kalaupun banyak foto, kebanyakan cuma satu gaya.
Lah, kita.. Misalkan pergi berbanyak (macam kami kemarin), satu tempat ada banyak spot, masing-masing spot harus foto, sekali foto minimal 2 gaya. Foto sendiri, foto berdua, foto ceweknya aja, foto cowoknya aja, foto gabungan, foto gaya mirip patung, foto gaya iklan-iklan majalah, banyak gaya dah intinya.. Huakhahahaha...
Kalau gak salah ingat dan gak salah dengar, ada temanku yang bilang gini kemarin..
"Gw gak peduli dengan sejarah dan ceritanya (dari objek wisata itu) yang penting foto-fotonya.. Lagian, sejarahnya bisa cari di internet.."
HUAKHAHAHAHAHAHA...... bener-bener..
Bener gak ya hipotesisku, orang Indonesia pada umumnya lebih peduli untuk difoto dibanding mencari tahu ada cerita apa dibalik suatu objek wisata. Difoto bisa diartikan pembuktian bahwa dia sudah mencapai tempat itu. Sama kayak nulis "Mona was here" di tembok Borobudur misalnya (misal loh...)
Ini sama kayak, kenapa orang Indonesia terkenal suka belanja, mau itu di Asia Tenggara, di Eropa, di Arab, ampe di Pasar Baru Bandung. Huakhahahahaha... Kalau yang ini kayaknya karena orang Indonesia itu punya budaya bawa buah tangan dari mana pun dia berkunjung.. Kalau gak bawa oleh-oleh jadi kesannya sombong.. Hohoho... (ini aku njeplak..)
Adakah yang tidak suka difoto dan tidak suka belanja? Hohoho..
~ Mona Luthfina
bener mon, kita-kita ini (termasuk saya) memang suka banget berfoto. satu spot bisa dipakai foto berkali-kali dengan formasi yang beda-beda. banci foto!
ReplyDelete