29.8.08

the simple thing called memory

Seringkali kita melupakan sesuatu. Lupa apa yang harus kita lakukan, lupa kemana kita harus pergi, lupa kapan kita harus melakukan sesuatu. Tapi lupa itu hanya sesaat, karena kemudian kita ingat lagi apa yang telah kita lupakan.

Namun, bagaimana jika kita tidak pernah ingat lagi? Bagaimana jika kita lupa semuanya? Bagaimana jika bahkan ingatan kita hanya bisa bertahan 1 hari saja [seperti Drew Barrymore di 50 First Date], atau cuma bertahan satu jam saja, atau, cuma semenit saja, atau bahkan cuma bertahan satu detik saja?

Apa yang terjadi dan apa yang akan kau rasakan jika itu terjadi pada orang yang dekat denganmu? Ayah, Ibu, saudara, sahabat, atau orang-orang yang kau pedulikan? Atau apa yang akan kau rasakan jika hal itu terjadi pada dirimu sendiri? Yah, itu pun kalau kita ingat apa yang terjadi pada kita [SARCASM MODE ON].

Hal sederhana seperti ingatan kita ternyata tidaklah sederhana sama sekali. Ternyata ingatan adalah hal yang sangat luar biasa yang diberikan oleh Allah pada kita. We really have to be very grateful because of that simple thing called memory and capability to memorize.

Let's cherish our memories, celebrate our moments of life, and be grateful for every second we pass in this world. Before... Before those gifts lost in a matter of time.

27.8.08

Twenty Something [Jamie Cullum]

After years of expensive education,
a car full of books and anticipation,
I’m an expert on Shakespeare and that’s a hell of a lot
but the world don't need scholars as much as I thought.

Maybe I'll go travelling for a year,
finding myself or start a career.
I could work for the poor though I’m hungry for fame
we all seem so different but we're just the same.

Maybe I'll go to the gym, so I don't get fat,
aren't things more easy with a tight six pack?
Who knows the answers? Who do you trust?
I can't even separate love from lust.

Maybe I’ll move back home and pay off my loans,
working nine to five answering phones.
Don't make me live for my friday nights,
drinking eight pints and getting in fights.

I don't want to get up, just let me lie in,
leave me alone, I'm a twenty something.

Maybe I'll just fall in love that could solve it all,
philosophers say that that’s enough,
there surely must be more. Ooooh

Love ain’t the answer nor is work,
the truth eludes me so much it hurts.
But I’m still having fun and I guess that's the key,
I'm a twenty something and I'll keep being me.

doh dah duh dah, do duh dah dah dah
doh dah duh dah, do duh dah dah dah
doh dah duh dah, do duh dah dah dah
doh dah duh dah, do duh dah dah dah

I’m a twenty something.
Let me lie in, Leave me alone.
I’m a twenty something.

doh dah duh dah, do duh dah dah dah
doh dah duh dah, do duh dah dah dah
doh dah duh dah, do duh dah dah dah
doh dah duh dah, do duh dah dah dah

25.8.08

ArisRessy's Wedding

berfoto bersama pengantin baru :D

aku yang begitu bundaaarr... tapi cantik kaan.. hehehe..

geng lantai 4 belok kanan, LSIK nomor satu.. yipeee...
ki-ka: sandi, oenk, aku [bawah], komang [atas], tanya, nelly, lundung

adoet yang mau pergi ke UK dikelilingi oleh cewek-cewek cantik TI 2003. hehehe.. buat dipajang dan dipamerin di UK ya doet? :P

ica, aku, dan tanya.. ayooo senyum yang maniiss...

gak nyadar, ternyata ariya cowok sendiri dalam foto ini...
ki-ka depan: ica, odink, mifta, aku, ica
ki-ka belakang: devina, ariya, enchie

dimanapun berada, teteup narsis...
ki-ka: ben, loli, tinton, enchie, odink, aku, mifta, arif, wasis, ubay, dan dipo

Selamat untuk Aris Suryamas dan Rizki Febriani [Ressy] atas pernikahannya. Semoga kalian bisa menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah dan diberi keturunan yang shaleh dan shalehah.

Hari Minggu kemarin, aku menghadiri resepsi pernikahan teman seangkatanku. Aris dan Ressy, dua-duanya anak TI 2003. Jadi bisa dibayangkan kan, kalau acara resepsi itu sekaligus menjadi ajang reuni kami anak TI 2003. Hehehe... Menyenangkan sekali melihat sahabat dan teman lama [akhirnya menjadi teman lama] :D

All credits to Adoet for the pictures. Makasih, Adoet... :D yang betah ya di UK-nya..

17.8.08

I N D O N E S I A

Aku gak pernah tahu ingin menulis apa tentang negaraku ini. Namun, dibalik semua cerita terpendam yang sulit untuk ditulis, dibalik semua cerita seru yang mengiringi perjalanan hidup negara ini, dibalik semua budaya, dibalik semua keindahan alam negara ini, dibalik semua masyarakat Indonesia, dibalik semua kebaikan dan kekurangannya, aku selalu tahu bahwa aku beruntung bisa lahir di bumi merah putih ini dengan segala kondisinya. Aku tidak menyesal dilahirkan sebagai orang Indonesia asli!!

Selamat Ulang Tahun yang ke-63 Negaraku!!

Semoga bersama-sama kita bisa menjadi bangsa yang lebih baik lagi. Aamiin..

16.8.08

Anak Manja Masuk Pesantren #10 - Pulang

Akhirnya, setelah 3 bulan [gak nyampe sih.. kurang seminggu tepatnya, belum dikurangi pulang ke Bandungnya, yaa 2,5 bulanlah.. Hehehe..] aku mengakhiri program ngaji di Jogja ini. Pertanyaan pertama setiap orang biasanya adalah, "Jadi, dapet apa 3 bulan di Jogja?" Apa yaaa... Kucoba untuk menjawab deh.. Hehehe...

Kalo dari sisi ngajinya ya..
1. Hafalan Qur'an bertambah. Walaupun dikit, tapi lumayanlah.. Insya Allah diterusin pas udah di Bandung.
2. Bacaan Qur'annya membagus, insya Allah dengan ngaji terus jadi lebih fasih.
3. Membuat kebiasaan baru, bangun dini hari untuk shalat Tahajud dan ngaji tiap hari.

Dari sisi lain..

Sejak dulu, Jogja adalah kota yang sangat menyenangkan dan selalu membuatku ingin kembali. Setelah 3 bulan tinggal di Jogja, aku jatuh cinta sama kota ini. Kesederhanaannya, kecilnya, keramahannya, suasananya, kotanya, semuanya. Besarnya gak jauh dari Bandung, tapi jauh lebih tenang hati dan pikiran, gak keburu-buru kayak di Jakarta. Sehari itu bisa melakukan buanyaaakkk sekali hal dan datang ke buanyaak tempat. Tidak seperti di Jakarta. Walaupun sudah bisa disebut rame, tapi masih belum serame Jakarta atau Bandung.

Selain itu, sebagai anak Bandung yang seumur hidup tinggal di kota yang cukup hedon [hehehe.. not only in a bad way, but most of all in a good way kok..] dan lulus dari institut yang terkenal dengan ke'gajah'annya, tinggal di Jogja benar-benar mengajarkanku untuk bersyukur dan qana'ah. Qana'ah, bahagia dan mensyukuri dengan apa yang kita miliki. Di Jogja aku belajar untuk meredam hasrat manusia yang tidak pernah puas.

Tinggal di Jogja juga memberikan aku waktu tambahan untuk berpikir, apa yang sebenarnya ingin kulakukan. Walaupun akhirnya masih ngambang jawabannya, setidaknya aku sudah punya bayangan ingin menjalani hidupku seperti apa. Sekali lagi dan yang terus menjadi do'aku adalah, semoga aku bisa istiqamah. :D

Ternyata memang seorang ibu itu selalu tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Kalau aku tidak menuruti apa kata Ibu, entahlah aku akan menjadi seperti apa, mungkin alumni ITB yang berkutat dengan ke'gajah'annya dan selalu tidak pernah puas. Hehehe.. Pada awalnya program ngaji ini memang menjadi semacam kontrak tak tertulis dengan Ibuku, tapi pada akhirnya, yang diuntungkan adalah aku sendiri. Hmmm...

Terima kasih Ibu :D

12.8.08

Ada yang Nikah!!

Di pondok tempat aku ngaji saat ini [tepat sekali, saat ini..dimana aku sedang mengetik postingan ini] sedang dilangsungkan resepsi pernikahan. Siapanya aku juga gak kenal. Hehehe.. Tapi acaranya itu diadain di pondok. Benar-benar di taman pondok, dengan Ibu Nyai sebagai koordinator semuanya... Eniwei, ada satu hal yang aku sadari dalam acara ini..

Resepsi pernikahan [bukan prosesi akadnya loh ya] itu kan biasanya cuma sekitar 2-3 jaman. Terus dalam acara itu ada orang-orang yang posisinya adalah sebagai pendukung acara seperti domas [pagar ayu], penerima tamu, among tamu, dsb. Biasanya mereka itu berseragam. Nah, aku di sini cuma mau membahas para panitia wanitanya aja ya...

Mereka [among tamu, pagar ayu, penerima tamu] memakai baju yang sama, biasanya kebaya yang gak nyaman dipakai, kembaran, dengan warna yang kadang suka bikin mengernyitkan dahi. Hehehe.. Dari pagi [abis Shubuh] udah mandi, wangi, antri dandan. Ini kalo acaranya siang, kalo acaranya malam biasanya udah siap dari Ashar. Setelah selesai dandan udah siap standby walaupun acaranya baru dimulai sejaman lagi. Padahal dengan full make-up tidak memungkinkan mereka untuk melakukan hal-hal yang diinginkan [misal, makan dengan heboh, ke kamar mandi, atau lari-lari] bahkan menoleh pun sulit. Ditambah, buat yang gak biasa pake make-up, pasti udah ngerasa gerah sejak make-up itu dipulas di muka. Bawaannya pengen ngapus muka atau sebentar-sebentar lihat cermin, "Duh, make-upnya masih bertahan gak ya.." dan ini demi waktu 2-3 jam saja yang bahkan para tamu pun datang tujuannya bukan untuk melihat mereka, ya buat ngelihat pengantenlah...

Jadi, siap berjam-jam sebelumnya, capek antri, dandan lengkap dari ujung rambut sampai ujung kaki, tapi bukan untuk diselamatin tamu, cuma jadi pajangan, biar matching semuanya.. Udah gak bisa ngerasa spesial dan cantik sendiri, soalnya seragaman.. Jadi pasti ada beberapa orang yang seragamnya sama, bahkan pola make-upnya sama soalnya yang ngedandanin sama. Huakhahaha... Aku nulis gini berdasarkan pengalaman loh.. Setelah sekian kali menjadi penerima tamu.. Ya Allah.. kapan aku naik derajat jadi pengantinnya ya? Hehehe..

But anyway, setiap hal selalu ada dua sisi kan.. Walaupun keliatannya melelahkan [emang sih, bukan keliatannya aja] tapi minimal, ada rasa senang karena bisa bikin si penganten merasa bagai Raja dan Ratu sehari. Apalagi kalo pengantinnya itu saudara atau sahabat sendiri. Jadi pajangan beberapa jam? Gak papa deh.. Hehehe..

Oia, buat para pria yang datang ke acara nikahan saudaramu atau temanmu dan melihat saudara atau temanmu menjadi salah satu pendukung acara itu, sapalah, dan katakan "Wah, kamu cantik hari ini..!!" dengan begitu minimal dapat mengurangi keresahannya akan seragam dan make-upnya yang membuatnya risih karena tak biasa pakai. Hehehe..

11.8.08

26 Juli 2008

Akhirnya aku 23 tahun. Waktu berlalu dengan begitu cepat ya.. Padahal kayaknya baru kemaren aku lahir ke bumi dan masih lucu-lucunya dikuncir air mancur di kepala. Loh kok.. Hehehe..

Pada hari itu tumben-tumbenan aku gak bikin postingan di blog walau sedikit padahal lagi ulang tahun, biasanya suka pamer.. Hehehe..

Kenapa?

Karena pada saat itu aku masih tidak tahu apa yang ingin kulakukan dalam hidupku. Masih tidak tahu setelah program mengaji ini selesai, apa yang akan kulakukan selanjutnya. Masih tidak jelas apa yang harus aku lakukan. Oleh karena itu, aku tidak menulis sesuatu. Karena aku tidak tahu.

Do'aku hari itu adalah, "Ya Allah, jadikanlah aku hamba-Mu yang tahu.."

Setahun berlalu [sejak ulang tahunku yang ke-22 yang didatangi tiba-tiba oleh segerombolan geng belajar + Sandi bawa kue.. Hehe..] banyak hal yang sudah terjadi, dan begitu banyak hal yang sangat aku syukuri. Siapa yang sangka saat aku meniup lilin angka 22 tahun yang lalu, bahwa saat ini [setahun kemudian] aku sudah lulus dengan gelar Sarjana Teknik [sebenernya nyangka sih, kan udah ada rencana lulus.. =p] dan aku jelas sangat tidak menyangka kalau aku akan pergi Haji pada tahun itu. Ya Allah, begitu banyak karunia yang Allah kasih setahun kemarin. Sehingga rasanya aku tidak layak lagi untuk mengeluh.

Setahun kemudian [ulang tahun ke 23], aku termenung dan bingung, apa yang harus kulakukan. Membuat seminggu tidurku menjadi tidak nyenyak, mood menjadi jelek, melankolisnya keluar, dan bete berkepanjangan.. Huakhahahaha.. hiperbola sekali diriku ini..

Tapi akhirnya, aku telah mengambil keputusan, aku telah memutuskan. Kujalani hidupku sesuai dengan keputusanku itu [susah nyeritain keputusannya], akan kujalani hidupku dengan sedetik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahunnya untuk menjadi lebih baik. Mencoba dan terus mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan. Siapa yang sangka setahun ke depan akan ada hal menakjubkan lain yang Allah beri padaku seperti yang telah Allah beri tahun yang lalu. Aamiin..

Aku memutuskan untuk mencoba dan berusaha untuk mencintai apa yang aku lakukan. Apapun itu. Karena Allah itu Maha Kaya dan Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya, asal kita tidak meninggalkan-Nya.

Ya, Insya Allah.. Mohon do'anya..

Anak Manja Masuk Pesantren #9 - Setelah Sekian Lama

Sudah sekian lama aku tidak bercerita tentang apa yang terjadi selama aku di pondok. Hmm.. apa ya.. apa ya..

Satu. Aku dah gak ngaji langsung ke Ibu Nyai lagi, tapi ke Mbak Fitri [yang udah khatam tahfidz-nya.. gaya pisan lah, padahal seumur sama aku..*kagum berat*] karena kesibukan Ibu Nyai yang sangat tidak memungkinkan aku untuk mengkhatamkan Qur'an-ku kalau mengikuti jadwal beliau. Alhasil, pindahlah daku ke si Mbak.. Hehehe.. Tapi sama kok, kalo aku salah ngajinya, mbak Fitri ini langsung mendelik dan bilang, "Heeee.... apa itu.." malah kalo sekarang aku ngeliat mbak Fitri mendelik walaupun belum bilang apa-apa, aku langsung tau aku salah. Huakhahahahaha.. ampun mbak..

Dua. Minggu yang lalu aku pulaaaaaannngg... yupe, pulang ke Bandung. Demi melewati hari ulang tahunku di rumah tercinta [iya, aku abis ulang taun, lupa ya ngasih selamat.. huakhahaha.. *kepedean*]. Gak hanya itu sih, karena pas tanggal 30 Juli kemarin ada acara launching Taman Bacaan NUN LEARNING CENTER di Baleendah, dan yang terakhir adalah karena semua orang rumah udah kangen sama aku.. hehehe.. *again, PEDE!!*

Tiga. Besok ada acara manten di rumah Ibu Nyai. Ibu Nyai yang sangat suka sekali menata-nata ini terlihat seneng banget. Mengingat umurnya yang sudah cukup lumayan tua [55 tahun itu tua gak? Bapak juga segitu sih, tp Bapak gak kayak orang tua, Bapak ya... kayak Bapak. Hehehe..] beliau masih dengan aktifnya bolak-balik noto ini noto itu, ke sini, ke sana, semua deh.. Makanya suasana pondok beberapa hari ini sudah berasa libur karena mau ada acara nikahan. Ngaji pun besok libur.. [haduuhh gimana nih.. masih 7,5 juz lagi..]

Empat. Hafalanku masih belum nambah setelah Al-Waqi'ah nih... Dasar Mona, udah kepengen pulang siiih.. Hehehe..

Lima. Tentang pulang, lagi menghitung hari nih.. 6 HARI LAGIII!!! Bandung, aku kembaliii..!!!!

Huakhahaha... udah ah..

Dusting Beside You

"Yes we are [friends] and I do like to pass the day with you in serious and inconsequential chatter. I wouldn't mind washing up beside you, dusting beside you, reading the back half of the paper while you read the front. We are friends and I would miss you, do miss you and think of you very often. I don't want to lose this happy space where I have found someone who is smart and easy and doesn't bother to check her diary when we arrange to meet."
~ Jeanette Winterson, written on The Body, 1992

Stretching

Apa yang terjadi setelah sekian lama kau tidak menulis, dan ingin menulis?

Stuck!!..

Huakhahaha..

Itulah yang terjadi padaku. Banyak hal yang bisa diceritain, banyak hal yang bisa ditulis, tapi setiap melihat tampilan "New Post" di Blogger, membuat tanganku mati rasa dan tidak tahu ingin menulis apa. Eniwei, hari ini, kuputuskan untuk memaksa tanganku yang mati rasa itu untuk meregangkan sedikit otot-ototnya dan mulai menulis lagi..

Mulai lagi...

Semoga aku bisa terus menulis.. karena menulis adalah hal yang [harusnya] menyenangkan [dan gak bikin tangan mati rasa. Hehehe..].

Btw, aku baik-baik saja [kalo-kalo ada yg penasaran tentang kabarku], masih di Jogja [kalo ada yg penasaran sekarang aku dimana], tapi minggu depan udah pulang [kalo ada yg penasaran kapan aku pulang ke Bandung], dan rencana pertama yang akan kulakukan adalah bersih-bersih rumah yang sangat pliket karena 3 bulan ditinggalkan pada adekku yang gak sempet beres-beres [kalo ada yg penasaran aku mau ngapain setelah pulang]..

So.. that's it.. peregangan otot-otot jari setelah sekian lama.. Hwuaaahh..

Selamat pagi semua, selamat hari Senin..