27.10.07

Another Farewell

Teruntuk 54 orang teman-temanku di TI ITB angkatan 2003 [terutama geng belajar, yang namanya berwarna]:


Lolita Moorena, ST
Rizki Febriani Moeis, ST
Awaluddin, ST
Inanda Tiaka Putri, ST
Oga Amransius Purba, ST
Andani Agni Putri, ST
Fathonah Fitrianti, ST
Budi Santoso, ST
Debora Yashinta Santosa, ST
Samuel Tonggo Prada S, ST
Oca Aisriyani, ST
Khoirul Muslim, ST
Raya Agung Astri W, ST
Nanda Novita Hertanti, ST
Rachmat Affriadi Anggara, ST
Wiwied Widyasmara Adi, ST
Danang Budi Raharjo, ST
Merlyn Rakhmaniar, ST
Bagus Ramadhani, ST
Inrie Daniel, ST
Becquini Akbar, ST
Andre Caesarsyah Madian, ST
Andri Caesartama Madian, ST
Mutiara Sari Parida Hutabarat, ST
Diah Paramitha, ST
Wasis Hadi Kamal, ST
Pramudina Mandagi. ST
Melati Gilang, ST
Nathanael Michael, ST
Marcellus A. Lasmono, ST
Dimpos Giarto Valentino, ST
Yulistiawati Andriani, ST
Reinard Barus, ST
Rina Rachmawati, ST
Frederick Simanjuntak, ST
Ima Nurbani, ST
Ika Pratiwi, ST
Rohullah Aji, ST
Edward Francois Marbun, ST
Ifanie Marsenistafia, ST
Rizky Amalia, ST
M. Satrio Pinandito, ST
Terry Kustiawan, ST
Ias Fatra Bestari, ST
Eka Iswahyuni, ST
Alusnaria Dahlia, ST
Dina Fahmasari N, ST
Yohana Sorta N, ST
Chandra Bernando, ST
Rieska, ST
Yudisthira Tri Ananda, ST
Felicia Elizabeth Devina S, ST
Roselina Dwi Handriani, ST
Vina Setiana, ST


Happy
Graduation Day!!!!
Hari Wisuda ITB, Sasana Budaya Ganesha
Bandung, 27 Oktober 2007


Selamat berjuang teman-teman, kejar terus mimpi-mimpi kalian.

24.10.07

Satu Langkah Kecil

"Perjalanan 1000 mil dimulai dari satu langkah kecil"
~ Salah satu judul episode dari anime Colourcloud Palace [Saiunkoku Monogatari] yang nampaknya merupakan kutipan dari Confucius


Hal baru itu tidak hanya bisa ditemukan di sekolah atau di kampus. Kita bisa belajar kapan pun dan darimana pun yang kita mau. Kenapa tiba-tiba bilang gini? Soalnya, aku sering banget mendapatkan hal-hal yang bisa membuatku berpikir, merenung, dan belajar lebih banyak justru bukan dari sekolah atau kampus, tapi dari hal-hal kecil di sekitarku. Dari hal-hal yang mungkin sebagian orang berpikir, tidak mungkin kita belajar dari hal-hal tersebut.



Contohnya adalah beberapa saat yang lalu, yang kupelajari lagi ya tentang kutipan di atas. Aku mendapatkannya dari sebuah anime. Jadi gini, minggu ini adalah minggu penuh dengan pikiran. Hehehe.. maklum anak tingkat akhir yang pengen banget cepet-cepet mengakhiri tingkatnya di ITB. Minggu ini lagi banyak mikir tentang apa yang akan kulakukan nantinya. Sebenernya gak hanya minggu ini sih, tapi emang topik ini lagi gak bisa pergi dari otak. Yupe, apalagi kalo bukan tentang apa yang akan kulakukan setelah aku lulus. Kenapa kepikiran terus? Soalnya, kalo masih gak tau mau ngapain, jadinya gak ada motivasi untuk mengakhiri masa-masa di kampus. Dampak langsungnya adalah semakin terbengkalainya TA. Seperti yang sedang terjadi padaku akhir-akhir ini. Begitulah.



Cukup ah ngeluhnya. Hehehe.. Jadi, dari anime ini, aku diingatkan lagi bahwa kehidupan itu adalah sebuah perjalanan dan setiap insan manusia memiliki perjalanan yang berbeda. Bagi yang satu mungkin perjalanannya akan datar-datar aja, tapi bagi yang lain bisa jadi sangat berliku dan penuh dengan hal-hal baru. Lama perjalanan dan panjang perjalanan pun berbeda-beda. Ada yang lama, ada yang sebentar, ada yang panjang dan ada yang pendek. Yang pasti sama dari semua perjalanan setiap manusia adalah, perjalanan tidak akan pernah ada jika tidak dimulai, jika kita tidak mulai melangkah, sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah. Tak ada perjalanan, jika tak ada langkah yang dibuat.



Kembali lagi ke kutipan di atas, perjalanan 1000 mil dimulai dari satu langkah kecil. Jika ingin membuat perjalanan hidup, melangkahlah, jangan mandeg di tempat. Sama seperti kata Pak Faisal, dosen kuliah Berpikir Visioner, bahwa vision without action is only dreaming, action without vision is "kerja rodi". Hehehe..



Jadi, janganlah hanya bermimpi, janganlah hanya berpikir mau ngapain nantinya, janganlah hanya berencana, janganlah terus menunggu, dan janganlah hanya merancang perjalanan, namun mulailah berbuat, mulailah melakukan aksi, mulailah melangkah, selangkah demi langkah, walaupun langkah-langkah kecil [kalau langkahnya langsung gede, ntar kesandung, mending kecil-kecil aja..hehehe..], namun kelak kau pun akan sampai di tujuan.



Selamat melangkah teman-teman, perjalanan di depan masih akan sangat panjang dan berliku.

21.10.07

Tak Akan Ada Perpisahan


Aku ini merupakan perpaduan dari 2 keluarga besar. Keluarga Noersjahid Hadi, dengan 10 anak (masih komplit, termasuk Ibu), 26 cucu, 9 cucu mantu, dan 10 cicit. Keluarga Ahmad Zein Dahlan, dengan 10 anak juga (termasuk bapak, tp sekarang tinggal 7 orang), 15 cucu, 1 cucu mantu, dan 1 cicit. Kedua keluarga ini akan masih bertambah terus. Ketemu ama mereka-mereka ini ya minimal cuma sekali setahun, pas lebaran, atau pas kalo ada yang nikah, atau kalo ada yang meninggal.


Sementara itu, setiap harinya yang kita temui adalah keluarga inti (bapak, ibu, adek), teman-teman di kampus, tetangga, atau rekan kerja di kantor. Setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Seperti setiap awal adalah akhir dari sesuatu. Ada saatnya kita akan berpisah dengan teman-teman kita kalau kita lulus, atau pisah dengan tetangga kalo pindah rumah, atau pisah dengan rekan kerja kalo pindah kantor. Setiap perpisahan itu bisa jadi sangat menyedihkan bahkan sampai membuat mood jadi kelabu selama seminggu. Saat berpisah biasanya kita akan menangis, karena sesungguhnya kita sadar, kalau kesempatan untuk bertemu lagi mungkin akan sangat kecil. Kita mungkin tidak akan bertemu lagi dengan teman-teman kampus kita, tetangga kita, atau rekan kerja kita. Oleh karena itu saat perpisahan biasanya membuat kita menangis.


Lain dengan keluarga. Walaupun cuma ketemu sekali setahun, itu pun pas lebaran aja, tapi kita tahu dan yakin bahwa suatu saat kita akan ketemu lagi, walaupun baru tahun depannya kita bisa ketemu, ya pas lebaran itu. Tidak ada kata perpisahan seperti perpisahan dengan teman, tetangga, atau rekan kerja. Perpisahan sesungguhnya di keluarga kita hanya terjadi jika Allah telah memanggil. Perpisahan itu ya pada saat kematian itu datang. Sebelum kematian itu datang, kita, aku bisa yakin kalau akan bertemu lagi dengan keluargaku. Bertemu dengan para mbah, para pakde, para bude, para om, para tante, para mas, para mbak, para adek, dan para keponakan, dan semua keturunan di bawahnya.


3 tahun ini (pokoknya sejak akhir 2004) lagi sering banget ada pernikahan di keluarga, baik keluarga ibu maupun keluarga bapak. Tiap tahun bisa ada sekitar 3 sepupuku yang nikah. Maklum, kami-kami ini lahirnya mepet-mepet, bedanya setahun-setahun gitu. Jadi nikahnya berendet. Kemaren, pulang dari Prigi, aku ngitung-ngitung, kayaknya sampai 2 tahun ke depan, yang nikah bakalan dikit, baik keluarga Ibu maupun Bapak, dengan kata lain akan semakin jarang ketemu keluarga besar.

Kembali ke saat-saat aku masih kecil, ketemunya ya pas lebaran doang. Tapi, waktu itu berjalan dengan sangat cepat kok ya.. liat aja, tanpa terasa udah datang bulan Ramadhan lagi, atau tanpa terasa udah saatnya ada yang nikah, ya bisa ketemu lagi deh ama keluarga besar. Jadi tak sabar.. Hehehe..


Yupe, di keluarga memang tak ada perpisahan selain kematian.. Oleh karena itu, jagalah hubungan baik dengan keluargamu, karena keluarga adalah benteng pelindung kita yang paling akhir, di saat tak ada lagi yang mendukung kita, di saat orang lain menjauhi kita. Love your friends, love your family more..

Lebaraaannn!!!


Prigi, salah satu desa nelayan yang ada di Jawa Timur. Letaknya di selatan Jawa Timur, di teluk yang menghadap langsung ke Samudera Indonesia (Samudera Hindia). Rutinitas setiap harinya yang terjadi di sini adalah para nelayan yang melaut di malam hari dan di pagi harinya menjual hasil tangkapan ikannya di TPI. Prigi sebuah desa nelayan yang sangat hidup. Lalu, apa hubungannya Prigi denganku?



Jadi, beberapa hari yang lalu, aku dan keluarga besar Ibu, liburan lebaran di Prigi. Liburan lebaran? Kami setiap 2 tahun sekali memang liburan lebaran bareng. Jalan-jalan sekeluarga besar. Tahun ini jatahnya Prigi, tempat omku yang memang kerja di Dinas Perikanan Prigi. Di sini waktu berjalan dengan sangat lambat. Jauh banget kalo dibandingin sama Jakarta atau Bandung. Misalnya, bangun jam ½ 5 pagi, shalat Shubuh (di sini Shubuhnya jam 4.10), jam 5 ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) liat nelayan2 berlabuh, liat ikan2 dilelang, liat hiruk pikuknya pasar ikan. Jam 6 jalan-jalan ke pantai Prigi, maen2 di pinggir pantai, abis itu sarapan, mandi, siap-siap. Lalu pergi ke Goa Lowo, yang tangganya banyak banget, udah liat2 goa, lama banget, tetep aja abis itu masih aja belum jam 12. Udah melakukan banyak banget kegiatan, tetep aja jam 12 belum lewat. Hehehe…Dari dulu, aku selalu suka kumpul keluarga besar. Soalnya seru.. dan kemaren, kami liburan lebarannya yang ikut sekitar 50 orangan walaupun gak komplit, maksudnya gak dateng semua.. Seruuu… Mungkin karena kita jarang ketemu juga kali ya, jadi pas ketemu, yg harus di-update banyak banget. Huuu.. jadi gak sabar nunggu 2 tahun lagi, kayaknya antara Jogja atau Jakarta nih gilirannya..

13.10.07


untuk semua kesalahan dan kekhilafan..
mohon maaf..

Selamat Idul Fitri 1 Syawwal 1428 H

- Mona Luthfina dan Keluarga

6.10.07

Ramenya Keluarga Besar

Hmmm....
Udah pada mudikkah? Kampus udah sangat sepi, minggu depan udah libur, jadi udah pada mudik. Pada mudik kemana?


Tahun ini, seperti biasa lebaran di Jakarta, kali ini shalat ied bersama keluarga Bude Farid, kakaknya Bapak [tiap taun kan gantian, Bude dari Bapak/Ibu, soalnya udah gak punya mbah]. Hari kedua mungkin baru ke tempat Bude dari Ibu.. Soal bude dan bude ini bisa dibaca di postingan ini. ">

Tanggal 15 [hari ketiga], kami sekeluarga pergi ke Jombang, Jawa Timur. Di sana akan diadakan acara kumpul Bani Samsul Hadi, Samsul Hadi ini kalo gak salah itu mbahnya Ibu dari pihak mbah kung. Acaranya tanggal 16, kira-kira yang dateng sekitar 70-an keluarga. Buanyaaak yah... Nah, yang jadi shahibul bait [tuan rumah] itu ya keluarga besar kami, keluarga besar mbah kung. Jadi beberapa bulan ini emang lagi sibuk ngerencanain, salah satunya buat silsilah. Hayah, ribet banget silsilahnya, maklum orang dulu, masih banyak terjadi pernikahan antar saudara. Bahkan mbah kung ama mbah putri itu masih bisa dicari relasinya. Ckckck...


Setelah kumpul Bani Samsul Hadi, kami akan ke Prigi, untuk kumpul keluarga besar Nursyahid Hadi [mbah kung], acara kumpul ini emang diselenggarain per 2 tahun sekali, keliling2 ke tempat anak2nya mbah yang ada 10, sebelumnya kita udah pernah kumpul di Semarang [tempat pakde wik] dan Bandung [yupe, my place]..


Bayangkan, 10 anak, 10 menantu beserta cucu-cucu yang jumlahnya udah 26 orang [walau gak semua ikut, cucu2nya], ditambah 8 cicit di satu tempat, kumpul bareng... Hwuaaaahhh.... Rameeeee.... Hehehe...


Biasanya, saat kita kumpul keluarga besar [banget] kayak gitu yang ada adalah seru, rame, menyenangkan, ribet, banyak konflik [secara anak cucu mbah Zaenab itu keras kepala semua. Hehehe...], banyak cerita, banyak becanda.. macem-macem deh pokoknya. Yang jelas, adalah sesuatu yang selalu kutunggu-tunggu.. Karena gak bisa setiap bulan kita kumpul kayak gitu.. minimal cuma bisa 2 tahun sekali.. Soalnya tempat tinggalnya jauh-jauh...


Hmmm... Udah gak sabar pengen cepet-cepet lebaran.. Hehehe..


Selamat mudik teman-teman..
Selamat liburan..
Selamat lebaran..
Nikmati hari-harimu bersama keluarga..

5.10.07

Dan di antara mereka ada orang yang berdo'a, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
QS Al Baqarah 2: 201