26.7.05

seperlima abadku..

Being twenty..
Senangnya menyadari bahwa masih banyak sahabat dan kerabat yang perhatian..
Banyak yang bilang, "Welcome to the club 20's, Mon..". Hehehe...

Being twenty..
Menyadari bahwa kita harus terus memperjuangkan mimpi kita..
Menyadari bahwa di dunia ini masih banyak orang yang siap membantu dan mendukung kita..
Menyadari bahwa dunia ini bukanlah milik kita sendiri..
Menyadari bahwa dunia ini luas dan indah..
Menyadari bahwa selama seperlima abad kuhidup, belum banyak membuat suatu perubahan..
Menyadari bahwa aku belum membalas jasa orang tuaku..
Menyadari bahwa aku belum menjadi insan yang baik, yang lebih bersyukur..
Menyadari bahwa seperlima abadku diisi oleh masa-masa yang indah sekaligus penuh pembelajaran..

Seperlima abadku..
Berkurang lagi angka hidupku di dunia..
Kubersyukur dan sangat berterima kasih pada-Mu yang telah membuatku seperti ini, dikelilingi oleh orang yang kusayangi dan dianugerahi mimpi-mimpi indah yang siap tuk diwujudkan..
Semoga..Kau memberikan yang terbaik untuk semua orang yang kusayangi dan menyayangi aku..dan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih indah untuk orang-orang yang selama ini teraniaya oleh sesamanya..
..dan..
Semoga, seperlima abadku ini bisa mengingatkanku bahwa waktuku di dunia ini semakin berkurang, sehingga kulekas bertobat pada-Mu..

Amien..

18.7.05

Both Sides, Now..

Ini lagunya Joni Mitchell yang judulnya 'Both Sides, Now' entah kenapa jadi suka lagu ini. Aku tahu lagu ini dari film 'Love Actually'. Sebuah film yang romantis dan sangat manis..membuatku terharu. Hehehe..

Rows and flows of angel hair
And ice cream castles in the air
And feather canyons everywhere
I've looked at clouds that way

But now they only block the sun
They rain and snow on everyone
So many things I would have done
But clouds got in my way

I've looked at clouds from both sides now
From up and down, and still somehow
It's cloud illusions I recall
I really don't know clouds at all

Moons and Junes and Ferris wheels
The dizzy dancing way you feel
As every fairy tale comes real
I've looked at love that way

But now it's just another show
You leave 'em laughing when you go
And if you care, don't let them know
Don't give yourself away

I've looked at love from both sides now
From give and take, and still somehow
It's love's illusions I recall
I really don't know love at all

Tears and fears and feeling proud
To say "I love you" right out loud
Dreams and schemes and circus crowds
I've looked at life that way

Oh but now old friends are acting strange
They shake their heads, they say I've changed
Well something's lost but something's gained
In living every day

I've looked at life from both sides now
From up and down and still somehow
It's life's illusions I recall
I really don't know life at all

Hmm...romantis filmnya, bikin terharu. Ada quote yang saya suka di film itu, quote yang menyadarkan saya bahwa,

Love actually is all around..
cuma kita gak sadar kalau cinta ada di mana-mana karena kita terlalu sibuk memikirkan diri sendiri. Padahal, kalau kita ingin dicintai, seharusnya kita belajar untuk mencintai orang lain juga...
LKO...
Latihan Kepemimpinan dan Organisasi..
MTI...
Selalu suka foto-foto LKO, wajah-wajahnya nampak senang walaupun tampang kucel dan gak jelas. Hehehe..
Saat-saat yang menyenangkan di Secapa pada bulan Februari 2004. Hwuaaa..pengen lagi..
..miss u all friends..
cepetan balik bandung dunks..

17.7.05

sebuah pertanyaan..

..apakah setiap orang harus menjadi dewasa?..

14.7.05

Adek..

Foto di sebelah ini adalah fotoku bersama adikku. Namanya Naila Fithria yang artinya 'Karunia yang Suci'. Aku biasa memanggilnya 'Adek' dan dia memanggilku 'Mbak Mona' hehehe. Dari kecil seperti layaknya adik dan kakak, dia selalu menjadi teman berantemku. Hehehe... Gak pernah akur..

Umur kami cuma beda 3 tahun. Kita gak pernah sekolah di tempat yang sama. Adek selalu sekolah di sekolah swasta Islam yang sistemnya full day school.

Wajah kita berdua seperti yang bisa dilihat di foto sangat berbeda, gak ada mirip-miripnya. Emang sih, kalau ditilik-tilik, adek lebih mirip bapak dibanding aku yang lebih mirip ibu.

Kalau tiba-tiba ditanya,

"Lebih deket mana, sama adek atau sama temen?"

Pasti bakal kujawab,

"Sama temenlah.."

Dari kecil gak pernah cerita-cerita ma adek, kerjaannya kalo ketemu adek ya berantem..hehehe.. tapi sudah agak berkurang kebiasaan berantemnya saat aku dah SMA dan dia SMP. Gak pernah bisa nyaman untuk cerita sama adek, begitu pula sebaliknya. Adek pasti akan menjawab sama bila dikasih pertanyaan seperti di atas. Makanya aku selalu aneh kalau ada orang yang bisa curhat ma adek atau kakaknya. Tak pernah merasakan hal itu.

Tapi kalau ditanya,

"Kalau terjebak dalam situasi di mana harus memilih, pilih mana? Adek atau temen?"

Aku pun menjawab,

"Ya adeklah.."

Biarpun kita gak deket, tapi keluarga tetap nomor satu. Hehehe..

Dari kecil (bahkan sampai sekarang) aku selalu merasa kalau orang tua selalu memperlakukan kami dengan tidak adil. Hehehe..so childish..Tapi gak papa, budeku pernah bilang kalau orang tua biasanya memanjakan anak bungsu karena mereka merasa kalau waktu mereka dengan si bungsu lebih sedikit dibanding dengan si sulung. Berarti aku punya 3 tahun waktu ekstra bersama orang tuaku. Hehehe..

Kenapa ya..tiba-tiba nulis blog tentang adek? Aku juga gak tau, mungkin karena besok adek balik lagi ke asrama (dia sekarang sekolah di SMU Insan Cendikia). Lagian frekuensi berantemnya kita dah gak sesering dulu. Jarang banget malah. Walaupun kita masih belum bisa deket.

Aku selalu merasa kalau adek tuh masih kelas 2 SD, gak nyangka kalau tahun depan dia sudah masuk perguruan tinggi. Tapi, aku, ibu, dan bapak masih gak ngeh kalau adek sudah menjadi gadis yang mulai menuntut privasinya sendiri. Hehehe.. tipikal anak bungsu yang selalu dimanja dan dijaga keluarganya. Walaupun dimanja (sebenrnya gak dimanja banget sih..), tapi adek tuh bisa dibilang dewasa, karena pembawaannya yang lebih kalem, lain ma kakaknya yang jingkrak-jingkrakan gak jelas. Ibu bilang, kita berdua dewasa dengan cara yang berbeda. Karena lingkungan kita berdua emang beda banget, yang sama cuma didikan keluarganya.

Adek juga suka banget nulis (adek tuh bisa dibilang bapak banget) dan sering gak cocok ma ibu, karena dua-duanya keras kepala. Hehehe..itu kemiripan adek, aku, dan ibu. Keras kepala. Kalau bapak lebih sabar, jarang marah. Hehehe..

Yaa..gitu deh tentang adek dan sekilas tentang ibu bapakku.

Biarpun kita terpisah oleh jarak, waktu, dan semua yang kita lakukan. Tapi, jauh di lubuk hati yang paling dalam, aku tahu kita akan selalu saling menyayangi dan saling menjaga. Mencoba mengerti walau tak lewat kata-kata.-

Hwuaa...ngantuk. Pengen tidur..

Thanks dah mau baca..

13.7.05

..the other side..

Seringkali kita hidup dengan keyakinan yang tinggi akan diri kita sendiri. Selama ini yang kuyakini akan sebuah proses kedewasaan adalah proses mencari mana yang benar dan mana yang salah. Bagaimana kita mempelajarinya, tergantung bagaimana pula orang tua kita mendidik kita, dan bagaimana kita menjalani hidup kita..

Selama ini, aku menganggap bertambah dewasa berarti bertambah pengetahuanku akan sebuah kebenaran. Pengetahuan itu akan kugunakan dalam menjalani hidupku. Namun, akhir-akhir ini dihadapkan pada sebuah situasi di mana hati ku berkata,

"Apa selama ini yang kuanggap benar adalah benar adanya?"

"Apa selama ini yang kuanggap benar justru salah di mata orang lain?"

"Apa selama ini yang kuyakini benar adalah kesalahan yang berkedok kebenaran?"

Mulai mendramatisir nih..

Tapi akhir-akhir ini seperti disadarkan lagi bahwa dunia memang indah, tapi..setiap manusia memiliki definisi 'indah'nya masing-masing. Apa yang kusebut indah belum tentu indah di mata orang lain. Begitu pula dengan kebenaran..

Selama ini yakin dengan sebuah kebenaran dan berpegang teguh padanya, ternyata ada seseorang yang mengatakan bahwa hal yang dianggap benar itu adalah salah. Ego diri pun seperti tersentil, secara otomatis biasanya manusia akan langsung defense dan mengeluarkan semua pertahanannya. Bahkan sampai melupakan apa yang sebenarnya kita pegang.

Jadi, apa yang harus kita lakukan saat kita menjadi tidak yakin akan diri sendiri?

Jadi, apa kita harus menutup diri dari dunia luar dan tetap teguh memegang sesuatu yang kita anggap benar?

Hmm...dunia diciptakan bukan untuk dimiliki oleh satu insan manusia saja, tapi untuk dimanfaatkan bersama manusia yang lain, bersama makhluk hidup yang lain. Akan lebih baik bila kita mencoba untuk melihat dari sisi lain. See from the other side. Mungkin dari sisi lain, penjelasan akan suatu hal akan menjadi lebih logis dan masuk akal. Berhenti menjadi orang yang egois dan mulai menikmati kebersamaan. Tentunya jika kita yakin dengan kebenaran yang kita pegang, jangan mudah terpengaruh oleh sudut pandang orang lain.

Serba salah...

Kebenaran itu pasti, proses pencarian kebenarannya adalah relatif, tergantung siapa yang mencarinya dan apa yang menjadi acuannya..

Hmm..hanya sebuah teori tentang proses mencari sih, tapi..siapa tahu ada yang berpikir sama denganku..=D

11.7.05

..back-up files..

pagi-pagi nan dingin. dibangunin bapak..(padahal masih pengen bangbet tidur tuh..kan libur) ada apa nih..
biasanya setiap pagi, bapak udah nyalain komputer dan mulai menulis..(maklum, penulis..) terus pagi tadi, beliau bertanya padaku,

"Kok files bapak ilang semua ya mbak?"

Nah loh..langsung bangun deh..malam sebelumnya, tu komputer emang abis diinstall sama saudaraku, dan hanya files-nya bapak yang ilang. Padahal isinya semua tulisan bapak, yang paling penting ada files ensiklopedi islam yang lagi dibuat. Trus bertanyalah aku pada bapakku,

"Bapak punya back-upnya gak?"

Bapak menjawab, "Enggak..Bapak pikir gak akan ilang..paling yang di disket back-upnya tapi harus di-edit lagi, kemaren 2 harian bapak baru ngedit yang baru..dah dapet banyak.."

Hwuaaa....tapi anehnya bapak gak keliatan panik, malah bisa dibilang nyantai..huhuhu..kalau aku yang dalam posisi bapak, kayaknya dah marah-marah terus bisa banting-banting pintu..hehehe..so childish..trus bapak bilang,

"Ya udah deh, berarti harus ngedit lagi..hehehe.."

Hehehe? masih bisa ketawa? ckckck..bapakku ni ya..trus aku bilang,

"Lain kali back-upnya di flashdisk aja atau di CD, lebih aman dibanding pake disket berpuluh-puluh.."

Bapak bilang,"Bapak kan belum sempet beli.."

Kejadian selanjutnya adalah bapak langsung mengedit ulang kerjaannya. Ckckck..bapak..bapak..
Dan aku..tidur lagi...hehehe..abis mau diapain lagi coba, dah ilang juga..

Trus jadi kepikiran, untung masih ada back-up ya walaupun back-up masih harus diedit ulang, minimal tulisan bapak gak ilang seluruhnya..trus mikir lagi,seandainya di kehidupan kita ada back-up files..alangkah indahnya..hehehe..

Misalnya, kalau UTS gagal, trus kita tinggal cari back-up file UTS, trus UTSnya berhasil. Kalau gak dapet kerjaan, kita nyari back-up file tentang kerjaan, trus gak jadi pengangguran. KOcak juga kalau dipikirin..tapi..

Hidup jadi gak seru, stagnan, setiap ada masalah langsung dicari back-upnya..malah gak belajar, dan bisa bikin terlena dan jadinya cuma ngandelin back-up files aja..Sebenernya back-up files di kehidupan tuh ada gak ya? Mungkin selama ini yang kita sebut sebagai back-up files adalah masa persiapan kita kali ya..misal, kalau mau ujian, back-up file supaya ujian berhasil adalah dengan belajar..Jadi, kalau boleh disimpulkan, back-up files adalah segala usaha kita agar tujuan kita berhasil tercapai..

Mari kita buat back-up files kita masing-masing..

5.7.05

denying..denying..

huuuu......
denying...apa emang selama ini aku menyangkal hal yang memang benar adanya?
entahlah...
Nah lo...

Sering gak mengalami hal-hal seperti itu? Menyangkal sesuatu yang tidak kita inginkan tapi benar-benar terjadi...
Akhir-akhir ini agak banyak yang 'menuduh'ku menyangkal sesuatu..Tapi kalau emang keadaannya tidak seperti yang mereka kira, mau gimana...nah lo..apa lagi nih..

Sadar gak sadar, banyak hal di hidup kita yang kita sangkal. Biasanya karena tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, yang kita pikirkan, yang kita prediksikan, dan yang kita sangka..baik hasilnya bagus untuk kita maupun tidak..

"Enggak kok.."

"Gak mungkin.."

"Masak sih.."

Denying...denying..denying...
Jeleknya kalau kebiasaan menyangkal ini terjadi saat kita menerima musibah atau hal-hal yang benar-benar TIDAK kita harapkan..misalnya (semoga tidak..) salah seorang keluarga kita kena kecelakaan..
Pada detik pertama kita mendengar berita itu, biasanya yang terjadi adalah..
Denying..denying..denying..

Padahal, ada saat-saat seharusnya kita pasrah dan menyerahkan segalanya pada Tuhan. Menurutku, dua hal yang sangat susah dilakukan pada saat kita terkena musibah atau dalam keadaan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, yaitu pasrah dan prihatin..
Manusia memang tidak pernah puas..dan sering memaksakan segala sesuatunya agar sesuai dengan yang diinginkannya..

Sadar tak sadar, setiap hari kita pasti menyangkal sesuatu..apapun bentuknya...
Fiiiuuuhhhhh..........